Total Pageviews

Tuesday, January 05, 2016

Janjimu Masih Bersemayam Hebat Dalam Kalbu..

 Assalamualaikum... Bismillah...
        Mari kuceritakan kisah sedih tentang kehilangan. Rasa sakit serta perih yang menjejakan duka. Namun,jangan terlalu bersedih,karena aku akan menceritakan pula tentang harapan. Tentang cinta yang tetap menyetia meski takdir hampir kehilangan pegangan. Dan mari kuceritakan tentang marah,tentang sedih,tentang langit dan senja yang tak searah,juga tentang cinta yang selalu ada dalam tiap cerita...

         Aku ragu.. Meragukan ucapannya. Meragukan kesetiaannya. Meragukan ketulusannya. Dan juga meragukan janjinya...
        Janji yang mengatakan bahwa dia akan memintaku untuk menjadi kekasihnya setelah seseorang lulus dari sekolahan ini. Mengapa begitu? Mengapa harus menunggu mereka lulus? Mengapa dia menunda-nunda ini? Mengapa dia dengan mudahnya memberikanku janji semacam itu? Mengapa bisa begitu?...
        Janjimu? Entahlah,aku mulai kehilangan kepercayaan. Menjadi kekasih nya? Mana mungkin. Itu terlalu mustahil. Namun aku penasaran,apakah dia akan menepati janjinya itu? Saat aku kelas 3? Saat kakak kelasku telah lulus? Mengapa harus menunggu selama itu? Kau menguji ku? Sungguh kejam caramu!
        Janji mu itu benar-benar menyiksaku. Memasukkan ku dalam sebuah permasalahan tak kasat mata. Menangis merintih, saat aku teringat janjimu 7 minggu yang lalu...

        Aku memang ingin sekali kau menepati janji konyolmu itu. Secepatnya. Namun,resikonya aku harus kehilangan kakak-kakak kelasku. Mana bisa? Mereka yang telah nge judge sekaligus memberiku semangat hidup. Dan aku akan mendengarkan ungkapan cintamu,setelah mereka lulus? Apa-apaan ini? Sungguh tak adil!
        Kenapa tak mengatakan cintamu saat ini juga? Didepan mereka sekaligus. Kenapa memangnya? Kau hanya tak ingin mereka nge judge dirimu kan? Kau hanya tak ingin mendengar cacian dari mereka kan? Kenapa kau begitu egois? Mengapa kau tak mau menerima konsekuensinya? Mengapa kau terlihat sangat lemah di depan mereka? Dan kenapa... Kenapa kamu merelakan aku jatuh dipelukan orang lain??
        Jujur... Itu sangat menyakitkan.. Kau mengatakan bahwa kau rela melihatku bersama orang lain. Bullshit! Sungguh kata-katamu telah menyiksaku! Bohong!! Hatimu tak akan benar-benar rela melepaskanku dengan orang lain,meskipun kau mengatakan yang sebaliknya.

        Pengecut! Kau pergi begitu saja. Kau menghilang dari kehidupanku. Dan kau menghindariku. Entah apa yang membuatmu sampai bertingkah seperti ini. Apakah kau telah menemukan penggantiku? Secepat itu kah? Padahal hatiku sesungguhnya masih hanya untukmu..

        "Aku selalu melihatmu,semenjak pertama kali kita bertemu..." ,kata-katamu masih terngiang-ngiang dalam pikiranku.Otakku belum mampu melupakan kalimat bullshit itu.
        Aku tak pernah tau,sejak kapan rasa itu telah mengakar di hatimu. Aku juga tak mengingat secara pasti,kapan pertama kali kita bertemu. Mungkin 2 bulan yang lalu. Entahlah,aku benar-benar tak mengingatnya.
        Kenangan kenangan itu terlalu konyol untuk di ingat kembali. Namun,aku juga tak mampu menepis keberadaannya. Keberadaanmu yang telah berbulan-bulan ini memasuki alur kehidupanku...

        Aku menyukaimu? Mungkin lebih. Aku menyayangimu? Itu pasti. Namun,apakah aku mencintaimu? Entahlah,aku masih ragu. Karena terkadang, aku sulit mengartikan rasa ini..
        Perjalanan love story kita teruji kembali. Orang tuaku menentang hebat hubungan kita. Sepertinya mereka tak memberikan restu. Tapi kenapa? Mengapa mereka begitu? Kenapa kau terlihat serba salah di depan kedua orang tua ku? Mengapa kisah kita sesulit ini? Apakah ini sebuah pertanda... Bahwa.. Kau dan aku tercipta bukan untuk bersatu?

        Namun aku tak mampu jika harus melihat mu pergi meninggalkanku. Aku tak kuasa menahan kepergianmu.. Sungguh aku tak sanggup.

        Memang belum lama aku mengenalmu. Namun,apa salah nya jika aku belajar untuk mencintaimu? Aku tak peduli dengan segala cacian orang lain yang ditujukan untukmu. Aku tak pernah mempedulikannya. Aku harap,kau juga begitu.
        Sakit rasanya,saat menyadari bahwa tatapan matamu terasa sangat berbeda. Terasa sangat dingin. Bukan tatapan yang teduh seperti biasanya,seperti satu bulan yang lalu..
        Aku tak pernah tau,itu cinta tulusmu ataukah cinta yang tumbuh hanya karena rasa belas kasihan?
        Tatap mataku.Maka kau akan mengetahui seberapa jauh aku telah melangkah mempertahankanmu.

        5 bulan lagi semua sandiwara ini akan berakhir. 5 bulan lagi aku akan mendengar ungkapan cinta darinya. 5 bulan lagi semuanya akan terjawab.. 5 bulan lagi...,
        Lalu,apakah aku merasa bahagia setelah mendengar ungkapan cinta darinya? Sepertinya tidak. Karena dari awal aku sudah mengatakan bahwa aku tak benar-benar mempercayain ucapannya..
        Maaf,karena bagiku sangat sulit untuk mempercayaimu.

        Aku tau,aku memang bukan yang terbaik untukmu. Aku tau kita berbeda. Aku tau dan menyadarinya. Lalu apa salahnya jika aku mencoba mencintaimu dengan caraku sendiri? Mengapa orang lain tak memberi kita kesempatan untuk menjalin kasih?

        Percayalah... Semua akan berjalan baik-baik saja apabila kita lewati dengan bersama. Jujur,aku masih ingin melindungimu dari para haters mu. Aku masih ingin kau memberiku kepercayaan.  -Aku percaya kamu melebihi apa yang orang katakan tentang kamu-

Aku benci mengatakannya,namun seperti nya aku telah belajar mencintaimu.. ~



No comments:

Post a Comment