Total Pageviews

Thursday, June 16, 2016

Painful Regret...

Assalamualaikum…. Bismillah…

Rasa ini kembali hadir. Rasa yang kehadirannnya teramat menyiksa. Menyiksa batin. Aku tak pernah tau,apakah yang aku perbuat selama ini sudah benar atau justru malah menyeretku kedalam malapetaka.
Sempat aku memantapkan hatiku untuk  mencoba memilihmu. Namun,hati ku juga sempat akan mengakhiri semua hubungan ini. Pernah terpikir juga,bahwa aku tak akan pernah pantas bersanding dengan mu. Tak akan pernah.

Perfect love? I don’t think so. This is regrets. Ahahaha basi! Kenapa aku baru menyadarinya sekarang saat dia telah benar-benar jauh dari kehidupanku? Stupid story! Bagaimana bisa kali ini aku mengejarnya,sedangkan ia saja telah membangun jarak diantara kita berdua.

Waaaaaa! Rasanya air mata ini tak akan pernah berhenti mengalir saat teringat semua tentangnya. Tentang waktu yang telah kita habiskan bersama. Tentang luka yang biasanya dapat kita obati bersama. Tentang kebersamaan yang menyedihkan. Dan tentang pertemuan yang hampir saja membuatku mati tersiksa.
Aku bodoh ya? Ahaha,sangat bodoh! Mana ada orang yang mau melepaskan seseorang yang teramat tulus begitu saja kecuali aku? Aku emang terlalu bodoh dalam memilih sebuah keputusan. Dan aku sangat menyesali keputusan ini.
Beginilah jika cinta dan benci menjadi satu. Susah untuk membedakannya. Yang ada justru malah selalu baper saat bertemu dengannya.
---
Hangatnya Senyumu
Sepi mengenangmu dalam kehampaan
Hadir sosokmu dalam bayangan
Menghalau segala mimpi bersamamu
Mendekap gejolak perasaan ini dihadapanmu
Keindahan tatapanmu membuyarkan duniaku
Ketulusan senyummu menyadarkan khayalanku
Masih akan terus berpijak dalam satu cintamu…
Menantimu…
Mengkhayalkanmu…
Mengagumimu…
Namun kenyataannya harus merelakanmu…
Demi kebahagiaanmu yang merenggut sebagian senyum ceriaku
Mempertaruhkan segenap kebahagiaanku untukmu
Demi mu…
Demi seulas senyum menawanmu…
Tersadar bahwa kehadiranmu menyempurnakan langkahku
Memperindah ketulusanku…
Dan takdir telah menetapkan cintaku,
Bahwa dalam diam aku berusaha mencintaimu…
---
Aku menantikanmu… namun,bukan berarti aku mengharapkanmu.. aku tau,kita memang tak akan pernah bersama lagi (untuk yang kedua kalinya). Aku tau dirilah aku ini bukan siapa-siapamu lagi. Sekarang,mungkin aku hanyalah orang biasa dimatamu. Tak ada sepesialnya sama sekali. Cuekku pun mungkin sudah tak akan membuatmu penasaran lagi. Dan tatapan mataku pun mungkin tak kau harapkan lagi..

Aku akui,aku memang tak punya keberanian lebih untuk mengungkapkan segala perasaan ini kepadamu. Sejak dulu,since I meet you,aku pun tak pernah berani untuk menatap matamu. Entah mengapa,tak ada keberanian dalam diriku. aku hanya bisa berjalan mengalir mengikuti kata hatiku. Memang hati tak bisa dibohongi, seberapa besar rasa benciku terhadapmu,namun tetap saja ada secercah cinta yang tumbuh dibalik kebencian itu. dan lama kelamaan,rasa benci itu mulai sirna,tergantikan dengan rasa cinta.
---
Luka Yang Tersayat

Semuanya telah terbukti..
Telah terbukti menghancurkan kepercayaan ini..
Meruntuhkan segala kepercayaan untuknya
Kasih sayang yang akhirnya menghadirkan kekecewaan..
Terlalu pedih rasa ini di pendam sendirian
Namun tak juga mampu untuk mengungkapkan
Dua hati yang saling terluka…
Hanya bisa terdiam merelakan semuanya
Tersenyum walau sebenarnya hati meronta-ronta
Satu hal yang tak mereka sadari,
Bahwa dalam kisah ini,
Akulah yang terluka…
---
Waktuku tinggal 1 tahun (kurang) disini. Mungkin aku juga akan semakin jarang bertemu denganmu. Aku berharap,walaupun besok jika aku sudah lulus dari sini,kamu masih mengingatku,mengingat segala janjiku… tunggu aku di ITB :’) tunggu aku wisuda 5 tahun lagi :’) saat itu,aku berharap,aku sudah dapat gelar S.Farm. dan mungkin kamu juga udah dapat gelar banyak. Mungkin dapet gelar Master of Math :p Aaamiiin :’) Kita berjuang dijalan yang berbeda… namun aku selalu berdoa,jika kita berjodoh,semoga kita bisa dipertemukan kembali. Berharap bisa bertemu kembali di depan Gedung Univ ITB :’) Aaamiin.

Maafkan segala kelakuanku selama ini. maaf jika selama ini aku banyak menyia-nyiakan kebaikan & ketulusanmu. Maaf jika aku baru menyadari semuanya. Maaf jika… jika aku terlalu sering mengecewakanmu. Tetapi,sesuai janjiku dulu,aku selalu berjuang,berjuang agar bisa membuatmu bangga,tanpa kamu harus menyadari semua itu.
---
Bersembunyi Dibalik Luka

Mencoba membuka mata
Dan berusaha menerima segalanya
Menghapus kesedihan dengan melupakan luka lara
Mencoba memahami keadaan
Menutup kisah lama dan membuka cerita baru
Menggoreskan segala angan…
Menerbangkan segala harapan…
Mencoba tersenyum,meski hati menangis
Karna seulas senyuman akan mendatangkah kebahagiaan
yang tak disangka
Tak perlu menyesali apa yang telah terjadi
Karna semuanya tak akan datang dua kali..
Tak pernah ingin membagi kesedihhan dengan orang lain
Karena aku telah berusaha menyembunyikannya
Dan karena aku mengerti,
Bahwa sesungguhnya mereka menanti senyumku
Bukan air mataku…
---
NB : Maaf,sampai saat ini dan sampai kapanpun aku tak bisa memenuhi permintaanmu. Maaf,aku nggak bisa,aku tak kuasa menatap matamu. Maaf,aku mulai saat ini aku hanya bisa melihatmu dari jauh..
Btw,sebentar lagi kamu mau nikah ya? Wahh,pupus sudah harapanku :’3 tapi nggakapapalah :’) aku seneng lihatnya,kalok kamu juga bahagia :’) bahagia dengan pasanganmu :’) jangan lupa ngasih undangan kalok bener-bener udah mau nikah :’) insyaallah aku pasti akan datang :’) dan aku adalah tamu spesialmu :’) tamu tercuekmu dan tamu yang paling kamu harapkan kedatangannya :p
Kalok aku sih masih lama nikahnya :v belum kepikiran malahan :’3 jangan nungguin aku :v soalnya aku masih mau ngejar cita ku dulu :’) kalok kamu kan udah kesampaian citacita nya :D

Uhh,udah dulu ya… aku jadi baper beneran kalok nulis tentang kamu :3 per-baper :’( bapernya kok nggak ilang-ilang juga :v
Semoga kamu nggak baca postinganku kali ini :v aaamiiin :v karena kamu super sibuk,jadinya kamu sekarang jarang banget stalking blog ku :3 see youuu :’) byebye ^_^