Assalamualaikum...
Bismillah...
Semakin hari,aku merasa,kau semakin
membenciku. Semakin hari,aku merasa,aku juga semakin berusaha membencimu. Aku punya
alasan mengapa aku melakukan ini semua. Aku melakukan ini semua bukan karna
kemauanku saja,mungkin ini juga yang terbaik untukmu.
Selalu memendam ini sendirian. Aku tak
pernah berusaha menceritakan kesedihanku ini kepada orang lain, termasuk
sahabatku. Aku lebih senang memendam rasa kecewa ini dalam diam.
Aku ingat,bagaimana dulu aku
berusaha mengubah sikap ku,hanya demi kamu. Dan sayangnya,kamu tak
menghargainya. Dan aku kecewa karna perjuanganku selama ini tak pernah terlihat
di matamu. Dan lama kelamaan aku menyerah.
Yeah,kamu tau,aku bukan tipe orang
yang gampang menyerah. tapi untuk persoalan yang satu ini,aku benar-benar tak
sanggup lagi menjalaninya. Maaf jika aku menyerah dengan cara yang nggak fair.
Kamu tau? Aku hanya ingin menjadi
temanmu saja. Hanya itu, aku tak pernah meminta lebih. Hanya ingin menjadi
sekedar teman. Tapi apakah keinginanku itu terlalu tinggi,kah? Sampai-sampai
aku tak bisa menggapainya. Tapi kenapa tak bisa? Karena aku berbeda dengan yang
lainnya? Karna aku nggak masuk kriteria teman yang dia inginkan? Mungkin itu
salah satunya.
Aku juga heran,kenapa setiap kali aku
bertemu denganmu,emosiku langsung naik. Rasanya aku ingin sekali mencaci-maki
dihadapanmu. Tapi aku selalu menahan diriku untuk melakukannya. Aku masih ingin
respect kepadamu. Karna bagaimanapun juga,kamu masih menjadi kakak kelasku.
Mungkin kamu agak tersinggung dengan
postinganku yang kemarin. Aku minta maaf. Aku nulisnya pas hatiku lagi
benar-benar hancur. Maafkanlah. Tapi tenang saja,postingannya sudah aku hapus.
Apakah ingin menjadi temanmu saja
harus sesulit ini? Apakah ingin akrab denganmu saja harus sesulit ini? Kenapa sih?
Sebenarnya aku nggak secuek yang kamu kira. Aku sebenarnya bisa ramah. Malahan kebanyakan
orang-orang yang sudah mengenalku lama,mereka juga menganggapku ramah. Tapi kenapa
ya,kamu nggak bisa melihat keramahanku dan kamu nggak bisa melihat sisi positif
ku?
Setiap orang pasti punya sisi
positif. Begitu juga denganku. Walaupun mungkin sisi positifku hanya
sedikit,dan nggak sebanyak seperti sisi positifmu,tapi seenggaknya,aku masih
punya sisi positif.
Lama kelamaan aku bisa gila jika
terus menerus memikirkan masalah ini yang tak kunjung selesai. Bagaimana caranya
agar aku bisa mengakhiri masalah ini? Aku harus mulai darimana? Apakah aku
harus minta maaf kepadamu (lagi)? Maaf,tapi untuk yang kali ini,aku tak berani
meminta maaf langsung kepadamu. Karna aku tak ingin membuatmu semakin benci
denganku..
Aku Cuma mau bilang,waktuku nggak
akan lama lagi. Aku Cuma nggak pengen kamu menyesali semua yang udah kamu
perbuat.
Senang rasanya jika bisa melihatmu
bahagia (walaupun bersama orang lain). Senang rasanya jika kamu sudah menemukan
seseorang yang kamu cintai (walaupun bukan diriku yang kamu temukan).
Aku akan selalu ingat pada prinsipku.
Aku akan selalu menjaga prinsip itu. “Aku nggak akan pacaran,sebelum aku benar-benar
berniat untuk pacaran”. Karna entah mengapa,aku tak suka dengan kata itu. “Pacaran”.
Aku trauma,dan aku nggak ingin pacaran terlebih dahulu. Tapi kalok kamu sudah
menemukan orang yang tepat untuk kamu jadikan pacar,silahkan saja. Aku tak
melarangmu. Aku nggak jealous. Aku nggak akan kecewa dan aku nggak akan sakit
hati. Karna seperti yang aku bilang tadi, “aku bahagia saat melihatmu bahagia
walau bahagia bersama orang lain”
Aku hanya bisa mendoakanmu. Mendoakan
yang terbaik untukmu. Aku tak bisa memberimu apa-apa. Aku tak bisa memberikanmu
kenangan-kenangan yang bagus. Aku hanya bisa memberimu kenangan yang buruk. Maafkanlah.
Aku baru tersadar,bahwa membenci itu
juga benar-benar sulit. Seperti halnya melupakan dan bertahan. Ketiga-tiganya
sama-sama sulit untuk dilakukan. Yeah,mungkin
aku tak benar-benar bisa membencimu. Aku hanya butuh waktu untuk menetralkan rasa
ini. Aku hanya butuh waktu untuk sendiri.
Waktuku semakin singkat. Obat-obatanpun
sepertinya sudah tak mampu membantuku lagi. Aku hanya bisa bersabar melewati
ini semua. Stay strong. Aku harus kuat. Aku tak ingin terlihat lemah
didepanmu. Karna aku ingin selalu
menjadi Dewi Ratih Anggraini yang kamu kenal,cewek yang selalu kuat dan pantang
menyerah.
Aku nggak pernah merasa sendiri. Karna
Allah selalu berada didekatku. Dan malaikat
juga berada didekatku,jadi sewaktu-waktu,malaikat itu bisa mengambilku kapan
saja..
Doa kalian yang menguatkanku. Senyum
kalian yang membangkitkanku. Support kalian yang menyemangatiku. Terimakasih untuk
kalian. Dan terimakasih untukmu. Maaf aku selalu bersikap acuh padamu. Maafkanlah.