Total Pageviews

Tuesday, December 29, 2015

Single Itu Pilihanku...

 Assalamualaikum... Bismillah...
   
   Ada yang berdegup-degup dihatiku. Ini cinta. Aku tau. Tapi kenapa kau menatap ku heran? Tak ada yang salah bukan jika gadis remaja sepertiku jatuh cinta?
        Aku hanya ingin merasakan rasanya jatuh cinta kepada seseorang, tanpa berniat untuk memilikinya.
        Jangan katakan aku aneh! Aku memang selalu begitu,tak pernah mau untuk diajak berpacaran. Karena apa? Karena aku trauma? Mungkin itu salah satu alasannya. Menurutku tak ada yang salah dengan diriku. Tak punya pacar saat sudah berumur 17 tahun? Lalu kenapa? Apanya yang salah? Memangnya semua orang diwajibkan untuk berpacaran? Nggak kan? Jadi kenapa masih mempermasalahkan kesingle'anku? Aku bahagia dengan seperti ini. Nyaman menurutku.
        Mungkin saat-saat ini aku belum siap untuk pacaran. *dengan siapapun itu*. Karena aku belum siap untuk membuat sebuah komitmen. Bukankah sebuah hubungan membutuhkan komitmen? Maka dari itu,aku belum siap.
     
  Aku memang telah bisa menjaga kesetiaan,namun akSurgabisa menjaga kepercayaan. Karena dulunya aku pernah dikhianati,makanya sekarang aku nggak mudah menaruh kepercayaan kepada semua orang.
        Sendiri? Memang. Namun itu memang konsekwensi dari pilihanku. Aku memilih single. Dan aku tak perlu memberikan alasannya. Karena bagiku,single itu sebuah anugerah.
     
  Namun walaupun begitu,aku juga pernah merasakan jatuh cinta pada seseorang. *ingat,aku juga manusia biasa dan aku juga punya hati. Jadi tak ada salahnya jika aku mengagumi seseorang* . tapi aku tak pernah terobsesi untuk memiliki. Pada umumnya,cinta memang tak harus memiliki,bukan? Menurutku,cinta itu cukup dirasakan tanpa perlu dipublikasikan. Karena cinta itu diukur dengan ketulusan,bukan dengan ucapan.
     
         Berapa lama aku akan menjomblo? Mungkin selama yang aku mau. Memangnya kenapa? Toh,tak ada yang rugi kan dengan keputusanku ini? Memangnya,apa keuntungan dari pacaran? Bagiku itu justru merugikan. Rugi hati,rugi air mata,rugi batin,rugi materi,rugi waktu dan masih banyak rugi-rugi yang lainnya. Lalu,mengapa masih banyak yang berminat pacaran?
        Memang pendapat dan pandangan orang lain itu berbeda-beda. Namun pada intinya,pacaran itu memang mempunyai keuntungan dan kekurangannya. Aku memang nggak berpengalaman dalam soal percintaan seperti ini. Karena aku tak pernah memikirkan terlalu jauh persoalan ini. Aku hanya sering belajar dari pengalaman kisah-kisah percintaan orang lain. Karena love story ku memang sangat limited edition. Benar-benar payah.
       
        Hei! Tunggu. Namun aku juga bisa merasakan getaran-getaran cinta. Aku bisa salting,aku bisa galau,aku bisa tertawa,aku bisa menangis,aku bisa gila,aku bisa frustasi ,dan intinya,aku juga bisa merasakan kehadiran sebuah cinta. Terdengar aneh memang ,jika aku tiba-tiba jatuh cinta. Namun,bukankah kehadiran cinta tak pernah bisa terprediksi?
     
           Terbukti memang aku sangat sulit untuk jatuh cinta. Karena bagiku, "satu cinta untuk selamanya". Memang terdengar kurang realistis. Namun begitulah aku menggambarkannya.
        Hanya kesetiaan yang bisa aku berikan. Aku akan bilang dari awal,bahwa aku tak bisa memberikan apa-apa. Sekedar senyuman? Itupun juga sulit,dan aku tak akan pernah berani menjanjikannya. Senyumku mahal? Memang. Karena bagiku,senyum yang sesungguhnya itu bukan ditujukan untuk sembarangan orang. Hanya orang-orang tertentu yang bisa mendapatkan senyumku. Dan itu terbukti.

        Cewek jutek? Sudah sekian lamanya aku mendapat predikat seperti itu. Lalu? Aku tak merasa sedih dengan predikat itu. Karena memang begitulah aku kenyataannya. Namun tak selamanya dan tak kepada semua orang aku bersikap jutek. Mungkin hanya orang-orang tertentu saja.
        Cobalah sekali saja,lihatlah diriku dari sisi yang berbeda. Maka kalian akan merasakan sifat muliaku yang tersembunyi.

        Aku tak pernah memaksa seseorang untuk mencintaiku. Karena bukankah ketulusan datang dari hati nurani? Bukan dari sebuah paksaan.
        Bagiku,mengagumimu dari jauh itu sudah cukup untuk membuatku bersemangat meneruskan kisah perjalanan ini. Memandangimu dari jarak jauh,hanya untuk sekedar melepas rindu. Yang jelas,mengenalmu saja sudah cukup untuk membuatku bersyukur. Karena aku tak akan pernah meminta lebih dari orang lain. Biarlah semua mengalir apa adanya. Percayakan ini pada takdir.
        Tinggalkan aku jika kau mulai bosan dengan keputusan ku ini. Karena aku tak memintamu untuk setia menungguku. Jika kau ingin bersama orang lain,aku mengizinkannya. Carilah kebahagiaanmu sendiri. Karena aku tak bisa menyediakan kebahagiaan itu untuk mu.

        Menjadi perempuan sholeh adalah impianku. Bukan semata-mata hanya untuk mendapatmanmu. Tapi aku melakukan semua  ini agar dipermudahkan Jalanku untuk menuju Surga-Nya.
         Kenikmatan-Mu sungguh tak terkira. Kekuasaan-Mu sungguh tak terbandingkan. Dan ketulusan-Mu sungguh tak terkalahkan. Dengan segala kebaikan-Mu,Engkau minitipkan segala rasa cinta yang mulai tumbuh ini. Dengan segala kebesaran-Mu,Engkau percayakan rasa ini untuk ku. Dan aku... Akan menjaga rasa cinta ini. Demi-Mu. Insyaallah,aku benar-benar akan menjaga kesetiaannya,meski tak bisa memilikiya seutuhnya. Karena isi alam semesta ini hanya menjadi milik-Mu. Dan Engkau hanya menitipkannya sementara kepadaku. Semoga aku bisa menjaganya dengan baik...

        P.S : "Aku akan mencintaimu dengan caraku sendiri. Menyebut namamu dalam setiap bait doa,aku rasa itu sudah teramat cukup. Namun, ada baiknya kita gapai cita-cita kita terlebuh dahulu. Buatlah bangga kedua orang tuamu dan aku juga demikian. Selanjutnya,kita serahkan semuanya kepada yang Kuasa. Jika memang kau takdirku,maka kita pasti akan dipertemukan dan dipersatukan,seberapa jauh jarak memisahkan kita."