Assalamualaikum….
Bismillah..
Detik demi detik telah berlalu
begitu saja. Meinggalkan sejuta kenangan,juga angan.. ingin sekali aku kembali
ke masa lalu. Masa dimana aku masih menjadi cewek periang,bukan cewek pemurung
seperti sekarang.
Kadang aku bosan dengan semua
perjuangan ini. sungguh kesedihan yang tak ada ujungnya. Sedih rasanya jika
mengetahui bahwa waktuku tak akan lama lagi.. miris kedengarannya saat
kebahagiaan dibatasi oleh vonisan dokter. Tragis kelihatannya saaat aku tak
bisa kembali bersama teman-temanku lagi..
Menangis? Buat apa? Aku sudah lelah
menangis. Air mata ini hanya akan sia-sia jika aku meratapi perjalanan hidupku
ini. aku mengerti,tak ada gunanya kita mengeluh. Tapi bisa apa aku?
Sekuat-kuatnya,aku juga bisa mengeluh. Mengeluh dibelakang kalian…
Takut? Jelas. Namun apa yang bisa
aku perbuat untuk menghilangkan rasa takut itu? hanya pasrah dan berdiam diri
yang bisa aku lakukan… tak ada yang tau bagaimana takutnya aku saat ini..
Semakin mendekati hari Senin,21
Desember.. hari dan tanggal kelahiranku. Tepat disaat itu,umurku genap 17 tahun
dan disaat itulah aku harus berjuang melawan maut. Sendirian.
Aku percaya,Allah selalu bersamaku.
Beliau akan senantiasa membantuku,menolongku,mengasihaniku,dan memberkatiku..
Kata orang,saat ini secara nggak
sadar aku itu sekarat secara perlahan. Iya aku tau itu. dan aku merasakannya.
Nggak! Kalian nggak tau apa yang aku rasakan saat ini. karna kalian nggak
berada diposisiku. Karena kalian bukan diriku. Karena kalian diciptakan untuk
bahagia. Dan karena kalian diciptakan untuk melihat perjuanganku melawan
berbagai penyakit ini.
Sebelumnya,aku tak pernah menyangka
bahwa aku akan menderita penyakit yang amat serius seperti ini. jujur,aku
bahagia akan datangnya penyakit ini dalam diriku. Karena apa? Aku lebih
memilih,biarlah aku yang merasakan dahsyatnya rasa sakit ini ketimbang
orang-orang yang aku sayangi. Aku lebih memilih menderita asalkan semua
orang-orang yang aku sayangi bahagia..
Memang… aku selalu mengorbankan
segala kebahagiaanku demi orang lain. memang,aku mengalah untuk mereka.. memang
semuanya aku lakukan demi secercah senyum dari mereka… aku sayang kalian
semua.. meski kalian telah bertubi-tubi menyakitiku,namun tak ada rasa benci
sedikitpun yang tumbuh dihatiku.. sebab,aku sayang kalian demi Allah S.W.T.
Demi sang maha pencipta,demi sang maha esa,demi sang maha pemberi kebahagiaan.
Hanya Allah yang tau tujuan hidupku..
Berat rasanya meninggalkan kalian
semua ({}) aku terlalu sayang,maka dari itu aku sungguh teramat berat
melepaskan kalian… secara nggak sadar,kalian semua adalah obat alamiku… obat
alami,yang bisa sejenak mengobati bahkan menghilangkan rasa sakit yang terus
menggerogoti tubuhku yang mulai rapuh ini.. sungguh,berkat kalian dan berkat
belas kasihan dari Allah,aku masih bisa berdiri disini bersama kalian…
Tak ada kenangan yang bisa aku
berikan untuk kalian.. tak ada ilmu banyak yang bisa aku bagi untuk kalian. Tak
ada lagi cerita-cerita yang akan aku share dengan kalian.. semuanya berakhir…
takdir memisahkan kita…
Aku nggak yakin dan belum
yakin,apakah pemeriksaan ini akan berjalan lancar atau malah sebaliknya. Ini
nyawaku yang aku pertaruhkan.. duniaku,impianku,cita-citaku,masa depanku yang
aku pertaruhkan..
Ingin rasanya air mata ini tumpah
saat aku mengingat-ingat kembali kenangan-kenangan bersama kalian.. meski kalian sahabat baruku,namun kalian
telah menorehkan segala kisah-kasih dalam perjalananku.. tak terlupakan sungguh….
Sweet seventeen… momen yang aku
tunggu sejak lama. Momen yang telah aku rancang sedemikian rupa. Namun harus
aku kubur jauh-jauh. Karena pada intinya,momen itu tak akan terlaksanakan saat
sweet seventeenku. Dan sweet seventeen hanya terjadi sekali dalam hidupku. Dan
tak akan pernah bisa terulang kembali.
Ini juga pertama kalinya aku akan
berulang tahun di Rumah Sakit. Disana… menyedihkan.. namun yang paling
menyedihkan lagi,aku tak bisa berkumpul dengan para sahabat-sahabatku disaat
sweet seventeen itu ({})sungguh sedih rasanya..
Selalu mencoba berdoa dan
mengikhlaskan segalanya.. jika ini memang yang terbaik untukku dan untuk
semuanya,aku rela menjalani semua ini. memang susah untuk mengikhlaskan
segalanya,namun aku masih punya ALLAH.. Beliau akan membantuku mengikhlaskan
segalanya. Mungkin segala-galanya…
Foto ini mengingatkanku dengan
banyak hal. Tentang
keceriaan,kesedihan,kebahagiaan,keegoisan,kebersamaan,kehangatan,kedamaian,dan
juga kesetiakawanan… aku mengenangmu sahabat… ({}) ohh,andai aku masih diberi
waktu lebih lama lagi,aku pasti ingin sekali mendapatkan keceriaan seperti
disaat aku bersama kalian.. aku merindukan wajah ceriaku.. wajah ceria yang
selalu aku tunjukan dalam foto-foto itu. tak ada yang tau,jika dibalik senyum
keceriaanku itu,aku menahan rasa sakit yang luar biasa. Namun aku mampu
menyembunyikannya.. aku berhasil.. aku berhasil fake smile.. dan juga,aku
berhasil membohongi para sahabatku…

Bismillah.. Allah pasti tau yang terbaik.. Beliau maha adil. Dan aku percaya,ada hikmah dari perjalanan hidupku yang amat teramat memilukan ini.. Ganbatte Aini! Semangat. Ingat orang-orang yang telah memberimu dukungan. Orang-orang yang tak henti-hentinya memberikanku semangat.. aku yakin,aku pasti bisa melewatinya. Demi mereka. Dan juga demi orangtuaku ({}) :*
“Bighug ({}) Aini. Dewi Ratih Anggraini”