Assalamualaikum…
Bismillah..
Selama sore pengunjung setia blog ku
({}), dan selamat sore untuk sahabat cowok terbaiku yang berada jauh di sana,yang
mungkin saat ini sedang gila-gilaan berhadapan dengan segala tugas-tugas
sekolahnya,sampai-sampai dia lupa mau bantuin aku buat ngedit ulang naskah
novelku :p enggak apa-apa deh,besok aku edit sendiri aja :3
Maaf,baru bisa posting sekarang.
lagi sakit nih,jadinya aku enggak bisa mengeluarkan ide-ide buat nulis.
Ehh,tapi sakitnya bukan karna patah hati loh
-__- sakitnya beneran. Kecapekan
mungkin. Banyak pikiran,jadinya sampai lupa sama kesehatan. Kalok lagi sakit
sih,dirumah Cuma ngambar :3 Cuma dengerin lagu sampai bosen,kalok enggak ya
baca buku *baca buku novel maksudnya :v bukan buku pelajaran :p*Ini sakitnya
kok betah banget ya? Udah tiga hari,tapi enggak sembuh-sembuh _- enggak minum
obat sih,makanya sembuhnya lama :3 btw,nekat juga sih aku,udah tau lagi
sakit,ehh malah tetep masuk sekolah :3 ya ini jadinya,semakin drop. Biarin
lah,paling besok juga udah sembuh :3
Kemarin waktu ulang tahun
sekolah,aku berhenti dulu jadi photografer. Lagi enggak enak badan juga
sih,jadinya enggak semangat buat negliput acara sekolah. Padahal biasanya aku
udah semangat banget ngeliput acara begituan. Tapi,kebetulan juga kameraku lagi
dibawa sama mas ku :3 ini mas ku nyebelin banget :3 kameraku enggak
dibalik-balikin,padahal aku pengen hunting :3 tapi ya nggak papa
deh,sekali-sekali belajar ngalah sama mas ku :p tapi kalok udah selesai,gek
dikembaliin ya mas kameraku :3 jangan dibawa pulang terus :v
Emmm,kali ini aku mau ngepost karya
tulisku ya? Karya tulis dadakan sih :v lomba gitu,via e-mail. Baru juga mau aku
kirim hari ini. semoga bisa masuk sepuluh besar deh ya :D tapi kalok enggak
masuk sepuluh besar sih enggak apa-apa, yang penting aku udah berusaha.
Whatever will be will be (:
Karya tulisnya sih bertemakan
tentang pemimpin gitu. Aduhhh,imajinasiku gagal banget kalok suruh nulis kayak
gitu. Sebenarnya sih,aku kurang ‘ngeh’ sama temanya,tapi ya aku berusaha dulu
aja deh. Dan setelah sekian menit berpikir,akhirnya aku bisa menyelesaikan
karya tulis ku ({}) ahahaha,terimakasih ya Allah,telah mempermudahkan jalanku
untuk menulis,terimakasih telah memberikanku ide ({})
Bangun tidur,langsung buka laptop
terus dapet ide deh :D aku ngambil topik yang jarang banget dipikirkan oleh
sebagian orang. Tapi menurutku topik itu mempunyai makna tersendiri gitu, *aduhh jiwa penulisnya keluar :v*. topik
yang jarang dirilik orang,tapi entah mengapa topik itu tiba-tiba aja muncul
dalam benakku. Biasanya kan,kalok berbicara tentang pemimpin,pasti kata yang
keluar adalah korupsi lah,janji-janjilah,kejujuranlah,keadilanlah,apalah-apalah
:v tapi beda dengan pemikiranku. Aku ngambil posisi kebersyukuran. Nah,enggak
ada yang nebak kan,kalok aku mau ngambil topik tentang kebersyukuran?
Aihihi,kenapa aku ngambil topik kebersyukuran? Karena? Karna apa ya? Ya
pokoknya ada alasan tertentu gitu aja deh ya. Ya udah,langsung aja deh,dibaca
hasil karya tulis ‘dadakan’ ku ini. murni hasil karya imajinasiku. Tanpa copas
dari manapun :D semoga suka ya… (:
---
LOMBA MENULIS-DEWI RATIH
ANGGRAINI-SMA 2 PLAYEN
Semburat warna jingga perlahan meleleh
dari ufuk timur. Menandakan bahwa kehidupan akan segera dimulai. Terdengar
sayup-sayup harapan dari seluruh warga pedesaan,menanti-nanti sebuah harapan
yang selama ini mereka tanamkan.
Gunungkidul.. Suatu wilayah yang
ditempati oleh mayoritas petani. Padang sawah membentang luas ditengah-tengah
birunya langit. Sorak-sorak petani mengawali paginya. Bagi sebagian besar
masyarakat disana,bekerja menjadi seorang petani sudah lebih dari cukup.
Asalkan bisa mendapatkan upah sesuap nasi saja,mereka pun sudah banyak
bersyukur.
Bersyukur? Suatu hal yang sangat
sulit untuk dilakukan oleh sebagian orang pada zaman sekarang ini. Cobalah
tengok sebentar keluar pedesaan. Banyak sekali orang-orang yang kurang
bersyukur mengenai hidupnya. Mereka hanya bisa mengeluh-mengeluh-dan terus
mengeluh,sampai-sampai mereka lupa bagaimana cara untuk bersyukur.
Sebenarnya pedesaan dengan perkotaan
itu hanya memiliki perbedaan yang sangat tipis. Namun sayangnya jalan pikir
kebanyaakan orang selalu mengatakan bahwa perkotaan jauh lebih menakjubkan
daripada perkotaan. Itu jalan pikiran yang sangat keliru. Sekarang banyak juga
kan,orang-orang pedesaan yang bisa menjadi pemimpin di perkotaan sana? Itu
salah satu tanda,bahwa enggak selamanya pedesaan itu selalu berada dibawah.
Ngomong-ngomong soal
pemimpin,sepertinya saat ini sudah menjadi tranding topic di seluruh kalangan.
Menurutku,pemilihan pemimpin saat ini jauh dari kata fair.Sungguh terbanding
terbalik dengan zaman dulu. Katanya,dulu suara rakyat sangat berpengaruh dalam
pemilihan pemimpin,tapi sekarang apa? Orang yang semakin banyak mengeluarkan
uang,maka ia yang akan menjadi seorang pemimpin.
Kalok di pikir-pikir ulang,pemimpin itu
enggak harus orang kaya,enggak harus orang yang populer,enggak harus orang yang
memiliki segalanya,dan enggak juga orang yang sok-sokan bisa menjamin kehidupan
rakyatnya. Satu hal yang biasanya luput dari pandangan kita. Satu hal yang
mungkin kita lupa,padahal itu bisa saja menjadi kunci kesuksesan seorang
pemimpin. Bersyukur. Ya,itu,hal yang mungkin sangat mudah,tanpa mengeluarkan
biaya sepeserpun,namun sangat sulit untuk dilakukan oleh pemimpin-pemimpin
zaman sekarang.
Coba saja kita berpikir,pernahkan kita
mempunyai pemimpin yang pernah sekali saja bersyukur didepan mata kita? Enggak
kan? Di depan kita,mereka hanya berlomba-lomba untuk mengumbar janji
palsunya,berjanji akan menjadikan rakyat menjadi ini itu lah,menyebar
uang-uangnya untuk hal-hal yang enggak ada gunanya sama sekali, atau malah
hanya mencari sensasi saja?
Kesimpulannya,pemimpin yang dibutuhkan
saat ini adalah pemimpin yang bisa beryukur,mensyukuri segala nikmat kehidupan
yang telah Allah berikan kepadanya. Pemimpin yang selalu bisa menepati segala
ucapannya. Pemimpin yang enggak munafik. Pemimpin yang bisa bersaing secara
fair,tanpa mengeluarkan harta bendanya untuk hal-hal yang enggak berguna.
Pemimpin yang bisa berlaku jujur. Dan pemimpin yang peduli. Peduli bukan karena
untuk mencari sensai saja. Peduli dalam artian,peduli yang keluar langsung dari
hati nuraninya.
---
Bagaimana? Jelek ya? Aduhh,padahal aku udah berusaha. Maaf deh
ya kalok hasilnya mengecewakan. Soalnya hatiku lagi enggak enak buat diajakin
nulis. Tapi ya kan udah terlanjur aku tulis,jadi aku kirim aja ya? Daripada
Cuma berjamur di dalam laptop,meding dikirim,siapa tau berkah. Kalok pun karya
tulisku ini enggak menang,tapi semoga aja bisa menyadarkan bagi orang-orang
yang membacanya. Semoga juga bisa menjadi cerminan untuk melangkah mejadi yang
lebih baik lagi {} Aaaamiiin.
Semoga ini langkah awal yang penuh berkah untuk mengawali
karir ku sebagai penulis ({}) Aaamiiin. Btw,kapan-kapan aku janji deh,aku
bakalan secepatnya ngirim naskah novelku. Siapa tau novel ku bisa jadi tranding
topic ({}) Waahhh Aaamiiin deh ya :D kalok novelku udah diterbitin,jangan lupa
beli ya ({}) ahahahaha,semoga ada penerbit yang mau nerbitin naskah novel ku
deh ya :D
Okeee,sekian dulu postinganku hari ini. capek ngetiknya
-_- kalok ada masukan saran,bisa loh comment di bawah ini :D komennya yang
bermanfaat ya…
Happy Tuesday :) jangan
lupa bahagia loh ya ;)