Total Pageviews

Tuesday, September 08, 2015

Nyoba Ikutan Lomba Nulis,Semoga Saja Berkah...

Assalamualaikum… Bismillah..
            Selama sore pengunjung setia blog ku ({}), dan selamat sore untuk sahabat cowok terbaiku yang berada jauh di sana,yang mungkin saat ini sedang gila-gilaan berhadapan dengan segala tugas-tugas sekolahnya,sampai-sampai dia lupa mau bantuin aku buat ngedit ulang naskah novelku :p enggak apa-apa deh,besok aku edit sendiri aja :3
            Maaf,baru bisa posting sekarang. lagi sakit nih,jadinya aku enggak bisa mengeluarkan ide-ide buat nulis. Ehh,tapi sakitnya bukan karna patah hati loh    -__- sakitnya beneran. Kecapekan mungkin. Banyak pikiran,jadinya sampai lupa sama kesehatan. Kalok lagi sakit sih,dirumah Cuma ngambar :3 Cuma dengerin lagu sampai bosen,kalok enggak ya baca buku *baca buku novel maksudnya :v bukan buku pelajaran :p*Ini sakitnya kok betah banget ya? Udah tiga hari,tapi enggak sembuh-sembuh _- enggak minum obat sih,makanya sembuhnya lama :3 btw,nekat juga sih aku,udah tau lagi sakit,ehh malah tetep masuk sekolah :3 ya ini jadinya,semakin drop. Biarin lah,paling besok juga udah sembuh :3
            Kemarin waktu ulang tahun sekolah,aku berhenti dulu jadi photografer. Lagi enggak enak badan juga sih,jadinya enggak semangat buat negliput acara sekolah. Padahal biasanya aku udah semangat banget ngeliput acara begituan. Tapi,kebetulan juga kameraku lagi dibawa sama mas ku :3 ini mas ku nyebelin banget :3 kameraku enggak dibalik-balikin,padahal aku pengen hunting :3 tapi ya nggak papa deh,sekali-sekali belajar ngalah sama mas ku :p tapi kalok udah selesai,gek dikembaliin ya mas kameraku :3 jangan dibawa pulang terus :v
            Emmm,kali ini aku mau ngepost karya tulisku ya? Karya tulis dadakan sih :v lomba gitu,via e-mail. Baru juga mau aku kirim hari ini. semoga bisa masuk sepuluh besar deh ya :D tapi kalok enggak masuk sepuluh besar sih enggak apa-apa, yang penting aku udah berusaha. Whatever will be will be (:
Karya tulisnya sih bertemakan tentang pemimpin gitu. Aduhhh,imajinasiku gagal banget kalok suruh nulis kayak gitu. Sebenarnya sih,aku kurang ‘ngeh’ sama temanya,tapi ya aku berusaha dulu aja deh. Dan setelah sekian menit berpikir,akhirnya aku bisa menyelesaikan karya tulis ku ({}) ahahaha,terimakasih ya Allah,telah mempermudahkan jalanku untuk menulis,terimakasih telah memberikanku ide ({})
Bangun tidur,langsung buka laptop terus dapet ide deh :D aku ngambil topik yang jarang banget dipikirkan oleh sebagian orang. Tapi menurutku topik itu mempunyai makna tersendiri gitu, *aduhh jiwa penulisnya keluar :v*. topik yang jarang dirilik orang,tapi entah mengapa topik itu tiba-tiba aja muncul dalam benakku. Biasanya kan,kalok berbicara tentang pemimpin,pasti kata yang keluar adalah korupsi lah,janji-janjilah,kejujuranlah,keadilanlah,apalah-apalah :v tapi beda dengan pemikiranku. Aku ngambil posisi kebersyukuran. Nah,enggak ada yang nebak kan,kalok aku mau ngambil topik tentang kebersyukuran? Aihihi,kenapa aku ngambil topik kebersyukuran? Karena? Karna apa ya? Ya pokoknya ada alasan tertentu gitu aja deh ya. Ya udah,langsung aja deh,dibaca hasil karya tulis ‘dadakan’ ku ini. murni hasil karya imajinasiku. Tanpa copas dari manapun :D semoga suka ya… (:
---
LOMBA MENULIS-DEWI RATIH ANGGRAINI-SMA 2 PLAYEN
Semburat warna jingga perlahan meleleh dari ufuk timur. Menandakan bahwa kehidupan akan segera dimulai. Terdengar sayup-sayup harapan dari seluruh warga pedesaan,menanti-nanti sebuah harapan yang selama ini mereka tanamkan.
            Gunungkidul.. Suatu wilayah yang ditempati oleh mayoritas petani. Padang sawah membentang luas ditengah-tengah birunya langit. Sorak-sorak petani mengawali paginya. Bagi sebagian besar masyarakat disana,bekerja menjadi seorang petani sudah lebih dari cukup. Asalkan bisa mendapatkan upah sesuap nasi saja,mereka pun sudah banyak bersyukur.
            Bersyukur? Suatu hal yang sangat sulit untuk dilakukan oleh sebagian orang pada zaman sekarang ini. Cobalah tengok sebentar keluar pedesaan. Banyak sekali orang-orang yang kurang bersyukur mengenai hidupnya. Mereka hanya bisa mengeluh-mengeluh-dan terus mengeluh,sampai-sampai mereka lupa bagaimana cara untuk bersyukur.
            Sebenarnya pedesaan dengan perkotaan itu hanya memiliki perbedaan yang sangat tipis. Namun sayangnya jalan pikir kebanyaakan orang selalu mengatakan bahwa perkotaan jauh lebih menakjubkan daripada perkotaan. Itu jalan pikiran yang sangat keliru. Sekarang banyak juga kan,orang-orang pedesaan yang bisa menjadi pemimpin di perkotaan sana? Itu salah satu tanda,bahwa enggak selamanya pedesaan itu selalu berada dibawah.
            Ngomong-ngomong soal pemimpin,sepertinya saat ini sudah menjadi tranding topic di seluruh kalangan. Menurutku,pemilihan pemimpin saat ini jauh dari kata fair.Sungguh terbanding terbalik dengan zaman dulu. Katanya,dulu suara rakyat sangat berpengaruh dalam pemilihan pemimpin,tapi sekarang apa? Orang yang semakin banyak mengeluarkan uang,maka ia yang akan menjadi seorang pemimpin.
Kalok di pikir-pikir ulang,pemimpin itu enggak harus orang kaya,enggak harus orang yang populer,enggak harus orang yang memiliki segalanya,dan enggak juga orang yang sok-sokan bisa menjamin kehidupan rakyatnya. Satu hal yang biasanya luput dari pandangan kita. Satu hal yang mungkin kita lupa,padahal itu bisa saja menjadi kunci kesuksesan seorang pemimpin. Bersyukur. Ya,itu,hal yang mungkin sangat mudah,tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun,namun sangat sulit untuk dilakukan oleh pemimpin-pemimpin zaman sekarang.
Coba saja kita berpikir,pernahkan kita mempunyai pemimpin yang pernah sekali saja bersyukur didepan mata kita? Enggak kan? Di depan kita,mereka hanya berlomba-lomba untuk mengumbar janji palsunya,berjanji akan menjadikan rakyat menjadi ini itu lah,menyebar uang-uangnya untuk hal-hal yang enggak ada gunanya sama sekali, atau malah hanya mencari sensasi saja?
Kesimpulannya,pemimpin yang dibutuhkan saat ini adalah pemimpin yang bisa beryukur,mensyukuri segala nikmat kehidupan yang telah Allah berikan kepadanya. Pemimpin yang selalu bisa menepati segala ucapannya. Pemimpin yang enggak munafik. Pemimpin yang bisa bersaing secara fair,tanpa mengeluarkan harta bendanya untuk hal-hal yang enggak berguna. Pemimpin yang bisa berlaku jujur. Dan pemimpin yang peduli. Peduli bukan karena untuk mencari sensai saja. Peduli dalam artian,peduli yang keluar langsung dari hati nuraninya.
---
            Bagaimana? Jelek ya? Aduhh,padahal aku udah berusaha. Maaf deh ya kalok hasilnya mengecewakan. Soalnya hatiku lagi enggak enak buat diajakin nulis. Tapi ya kan udah terlanjur aku tulis,jadi aku kirim aja ya? Daripada Cuma berjamur di dalam laptop,meding dikirim,siapa tau berkah. Kalok pun karya tulisku ini enggak menang,tapi semoga aja bisa menyadarkan bagi orang-orang yang membacanya. Semoga juga bisa menjadi cerminan untuk melangkah mejadi yang lebih baik lagi {}  Aaaamiiin.
            Semoga ini langkah awal yang penuh berkah untuk mengawali karir ku sebagai penulis ({}) Aaamiiin. Btw,kapan-kapan aku janji deh,aku bakalan secepatnya ngirim naskah novelku. Siapa tau novel ku bisa jadi tranding topic ({}) Waahhh Aaamiiin deh ya :D kalok novelku udah diterbitin,jangan lupa beli ya ({}) ahahahaha,semoga ada penerbit yang mau nerbitin naskah novel ku deh ya :D
            Okeee,sekian dulu postinganku hari ini. capek ngetiknya -_- kalok ada masukan saran,bisa loh comment di bawah ini :D komennya yang bermanfaat ya…
 Happy Tuesday :) jangan lupa bahagia loh ya ;)