Total Pageviews

Sunday, September 27, 2015

Biarlah Rasa Yang Menyakitkan Ini Mengalir Apa Adanya Dengan Sendirinya..

Assalamualaikum... Bismillah..
               
Hai luka…
Cinta diam-diam,terluka diam-diam…

Mungkin aku dibutakan oleh cinta, sebab akalku dikacaukan olehmu.. seberapa banyak pun aku meminta,kau takkan memilihku.. ini yang kau sebut cinta? Menunggumu bukan pilihanku. Izinkan aku meninggalkanmu,dengan semua rasa sakit yang tersisa.
                Kalian bisa menyebutku dengan cewek munafik. Memang benar. Aku memang munafik. Ya,aku akui itu. Aku selalu berkata bahwa aku akan segera melupakannya. Padahal apa yang aku lakukan selama ini? Aku mengatakan begitu,namun hatiku tak akan bisa untuk melakukan itu.
                Bodoh? Memang bener dan nggak salah jika kalian memanggilku bodoh. Bodohnya aku yang selalu mengharapkan kehadirannya.
                Aku memang seperti ini. Aku memang sangat sulit untuk jatuh cinta dan disaat aku sudah jatuh cinta pada seseorang,pasti aku  nggak akan bisa melupakannya dengan cara apapun. Setia? Bukan. Namun entahlah dengan suasana saat ini.


Aku bingung dengan perasaan yang saat ini sedang aku rasakan. Aku heran. Mengapa aku masih bisa bertahan dengannya ,walaupun aku serin g dibuatnya menangis dan sakit hati? 
            Aku enggak akan mempermasalahkan kehadirannnya. Mungkin ini memang sudah menjadi garis takdirku. Tapi,apakah takdirku harus semenyakitkan ini?
            Dulu,aku jarang sekali menangis. Mungkin aku hampir nggak pernah menangis. Namun setelah mengenalnya,semuanya menjadi berubah. Entah menagapa,dia selalu saja berhasil membuatku menangis. Entahlah,sepertinya hatiku terlalu sakit untuk mengenalnya.
            Allah memang benar-benar hebat membolak-balikkan perasaan umatnya. Begitu juga dengan perasaanku. Entah bagaimana dengan perasaan dia. Mungkin saja,dia nggak akan pernah bisa merasaka rasa sakit yang saat ini aku rasakan.

            Apakah aku terlalu berharap? Jika iya,mengapa harapan itu nggak bisa hilang setelah aku tersakiti terus menerus olehnya? Apakah aku terlalu tulus dengannya,sampai-sampai aku rela disakiti seperti ini? apakah aku terlalu setia,sampai-sampai aku nggak bisa menyukai orang lain selain dia? Apakah aku terlalu bodoh?
            Satu tahun menahan rasa sakit hati itu memang membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Aku juga heran,mengapa aku masih bisa bertahan dengannya sampai saat ini? apa alasanku untuk tetap bertahan dengannya,sedangkan dia saja selalu menyakitiku?

            Cuek itu belum tentu benci. Belum tentu tanda nggak suka. Cuek ku itu hanya  untuk menutupi segala rasa sakit hati ku. Sejujurnya tanpa kamu minta maaf,aku sudah akan memaafkanmu. Namun walaupun aku sudah memaafkanmu,tapi tetap saja hatiku masih terasa sakit. Apakah luka yang kamu tancapkan terlalu dalam? Sehinggak aku kesulitan untuk menyembuhkan luka ini sendirian?
            Aku butuh seseorang untuk membantu menyembuhkan luka yang mendalam ini. aku ingin hidup bebas tanpa ada perasaan yang menyakitkan seperti ini. kadang,aku merasa hidup ini nggak adil sama sekali. Bagaimana tidak? Dia selalu bisa tersenyum bahagia,sedangkan aku? Aku malah selalu merasa tersakiti olehnya. Nggak ada senyuman yang bisa aku berikan ke dia. Mungkin karna hatiku terlalu remuk.

            Adakah cara agar aku bisa menyembuhkan luka ini sendirian jika tak ada yang bisa membantuku? Arrgghh,aku pasrah dengan rasa ini. aku selalu saja berusaha membuang jauh-jauh rasa yang menyebalkan ini. tapi selalu saja rasa ini hadir kembali. Okeee,baiklah. Aku menyerah. Aku nggak akan berusaha lagi. Aku akan mengikuti kata hatiku saja. Biarlah hatiku yang memilih. Jika semakin lama rasa ini akan semakin menyakitkan,aku harap hatiku juga akan bisa segera menghapusnya dari memoriku. Biarlah rasa ini mengalir dengan sendirinya. Whatever will be ,will be. Apapun yang terjadi,terjadilah.
“Jangan memejamkan matamu,karna memejamkan mata akan membuat perasaanmu berkali-kali lipat lebih menyakitkan..”

            Fokus UN untukmu. Dan fokus menulis untukku. Kita emang nggak pernah sejalan. Nggak pernah juga sependapat. Namun kenapa kita harus juga dipertemukan seperti ini? benar-benar menyakitkan. “Jangan meninggalkannya saat dia terjatuh,karena itu akan membuatnya semakin hancur..”

            Jatuh cinta itu bisa bertahun-tahun terendap dalam hati seseorang.. Begitu juga dengan kamu,dia atau siapapun itu… lalu jika cinta benar-benar jatuh di antaranya,apakah setelahnya selesai? Cinta membutuhkan uji coba,seberapa dalam,dan seberapa kuatkah kamu…
            Sadarkah kau,sejak pertemuan tak sengaja itu kau telah mengacaukan segalanya? Kau meruntuhkan segala dunia yang telah mati-matian kususun setelah kepergianmu. Namun dengan mudahnya kau masuk kembali,memporak-porandakan pikiranku. Dan menjungkirbalikkan cintaku. Aku baru menyadarinya,bahwa kau masih menempati ruang di hatiku. Ruang yang terlampau luas. Maaf dan terimakasih atas segala cinta yang tak luput kau beri.

Kamu nggak perlu tau seberapa dalam luka ini. kamu juga nggak perlu tau seberapa besar perjuanganku. Dan kamu juga nggak perlu tau untuk apa selama ini aku menangisimu. Kamu hanya cukup tau,bahwa kamu selama ini sudah berhasil menjadi penyemangatku,mas ({}) walaupun kamu tak menyadarinya.
 
            Sebenarnya aku pengen cerita suatu hal ke kamu. Karna dulu kamu pernah bilang,kalok kamu mau jadi temenku. Tapi aku nggak enak dan nggak bisa cerita ke kamu. Aku takut kalok sikap cuekku atau cara bicaraku hanya akan menyakitimu,mas.. tapi,beneran,aku memang pengen cerita suatu hal itu ke kamu. Tapi entah kapan,aku diberi kesempatan untuk itu.

       Mungkin beginilah cara kerja cinta. Sampai-sampai seluruh sarafku tak kuasa menentang. Sampai-sampai terhadap yang lain aku selalu menutup mata. Karena jiwa ku percaya,kamu pasti datang…. Tapi nyatanya,aku pikir kamu nggak akan pernah datang…

Waktu terus berjalan.. semakin mendekati ujianmu. Walaupun kalok di hitung-hitung masih lama. Tapi itu pasti akan terasa sangat cepat. Semakin mendekati ujianmu,maka semakin juga mendekati waktu perpisahan.. 

Beneran fokuslah ke ujianmu dulu mas… masalah ini bisa dipikir belakangan. Yang terpenting kamu harus bisa melewati ujianmu dengan lancar dan sukses .. biar dapet nilai perfect. Biar nggak kesulitan buat nyari universitasnya. Biar bisa nyenengin orang tuamu ({}) Semangat,mas.

Aku selalu mengira tak akan bisa hidup tanpa cintanya. Aku lupa,semua luka perlahan-lahan akan sembuh juga. Biarkan saja waktu yang jadi obatnya.
  Saat itu akan tiba,ketika aku benar-benar menerima kenyataan bahwa kau tak akan membuka hatimu untukku. Sekarang hanya tinggal aku,minus dirinya. Dia pergi terlalu lama dan aku terlalu bodoh terus-terusan memikirkan dirinya.

Aku bisa hidup tanpa kenangan  dan senyumannya. Kalau sebelum mengenal dia saja aku bisa bahagia,apa bedanya bahagia setelah tanpa dirinya?
Aku pasti akan jatuh cinta lagi. Suatu hari nanti… entah kapan itu.. Dan jatuh cinta dengan yang lebih baik darinya…