Assalamualaikum…
Bismillah..
Saat aku terpuruk ,siapa yang akan
menyemangatiku? Dia menyukaiku? Mustahil.
Apakah kita bisa menjalaninya semua ini bersama dengan sebuah luka?
Setiap orang memiliki beban dan
masalah dalam hidupnya. Begitupun aku,ini masalah dan hidupku..
Setiap kali aku berada
didekatnya,aku selalu merasa jantungku berpacu lebih cepat. Apakah ini yang
dinamakan dengan cinta? Tapi apakah di setiap cinta harus ada yang namanya
perpisahan? Jika disetiap cinta selalu ada yang namanya perpisahan,lalu apa
maksud dari cinta sejati?
Kenapa cinta begitu mudah untuk
merasuki hati setiap orang? Sekuat apapun kesakitan yang ada didalam cinta,cinta
tak pernah sedikitpun menyangkalnya. Lalu apa sebenarnya cinta? Mengapa begitu mudah untuk hadir,tapi
begitu rumit untuk dilepaskan?
Suatu ketika cinta datang
menghampiri tanpa tau entah kita siap atau tidak untuk merasakannya. Cinta merupakan
hal yang sangat abstrak,sangat sulit ditebak dan sangat sulit dipahami. Yang aku tau,cinta mampu membuat kita
tertawa,menangis,bahkan terluka. Suatu kombinasi yang kontras.
Jatuh
cinta? Aku takut untuk jatuh kedua kalinya dan sakit pada saat bersamaan. Tapi bagaimana
jika ada seseorang datang kepadamu menawarkan pundaknya namun ada setitik
keraguan dihatimu,bahwa kamu takut dia pergi. Lagi.
Aku mencintainya. Aku merasa nyaman
dengannya. Walaupun aku tau,dia masih
selalu mengharapkan mantan kekasihnya. Aku akan berusaha untuk
melupakannya. Tapi rasa sakit ini,selalu menempel dihatiku dan rasa cemburu
selalu menghantui pikiranku. Akankah suatu saat,ada keajaiban yang datang? Sehingga
dapat membuatnya menjadi milikku seutuhnya?
“Jika kau tak bisa melupakan mantan kekasihmu,itu
bukan karena kau tak mampu melupakannya,melainkan karena kaulah yang masih
berusaha mengingatnya..”
Jika aku memang
mencintainya,seharusnya aku senang melihatnya bahagia,bukan? Tapi… apa yang
salah denganku? Kenapa hatiku merasa…sakit? Apakah ini normal? Kenapa aku
menangis? Harusnya aku bahagia dapat melihatnya juga berbahagia.
Aku mencintaimu seperti selembar
kertas. Apapun yang kamu tulis,baik atau buruk akan ku terima. Namun sekali
kamu menulis di atasnya,tulisan itu tak akan bisa dihapus. Walau kamu berusaha
menghapusnya. Sebuah surat tak akan kembali menjadi kertas kosong.
Ketika kata mengurai rasa,samakah
aku dengan mereka? Yang berani,berkata… aku hanya mampu mengisyaratkan. Tanpa akan
tau,lewat isyarat apakah kamu akan merasakan,rasa untukmu yang aku sampaikan
lewat kata.
Aku mencintainya dengan segenap
hatiku…
Kuberikan
pengabdian tiada batas untuknya..
Ku letakkan
kesetiaanku pada tempat yang paling tinggi
Tapi…
Itu
semua hanya menjadi keping yang berserakan,
Tanpa
bisa dipungut kembali
Semuanya
hanya menjadi cinta yang dangkal
Badai menghempas
meluluhlantakkan semuanya…
---
Apakah tidak cukup hanya dengan
membuktikan kesungguhanku selama ini untuk berhasil membuka sedikit celah di
hatimu? Apakah sungguh sia-sia pengorbananku selama ini yang benar-benar tulus
untukmu? Hanya untukmu..
Kesetiaan
selalu berujung dengan pengkhianatan. Perjuangan untuk mempertahankan
segenap rasa yang sudah terlanjur mengakar dalam hati,mulai goyah. Rasa lelah
yang menyerang, membuatku kembali memikirkan ulang tentang pengorbanan yang telah
aku lakukan selama ini.
Dia mengubah segalanya…
Dia mengubah hidupku….
Entah mengapa,aku merasa bahwa
dirinya berbeda…
Dia
membuat hidupku jauh lebih berwarna.
Tapi…
Disaat aku mulai menyukainya,
Dia menghilang entah kemana
Kenapa
harus dia yang memulai,
Namun pada akhirnya dia yang mengakhirinya?
---
Aku selalu membayangkanmu ada di
sampingku
Walaupun
pada akhirnya aku sadar..
Kau ada
disamping orang lain..
Aku
tau,kau tak suka aku berada disampingmu..
Jadi..
Aku
minta maaf,
Jika aku selalu mencoba mendekatimu..
---
Mungkin saat ini aku belum dapat
membuatmu bahagia,bahkan mungkin aku tak mampu untuk membuatmu bahagia
selamanya. Diriku rapuh oleh takdir
ini. tak mampu ku jalani dan tak mampu ku hindari..
Aku sudah mematokkan pada hatiku untuk
membencimu. Namun sekarang patokan itu telh kau cabut,hingga akhirnya
kebencian itu menjadi cinta. Itu bukan benci,namun hanya saja aku kurang
memperdulikan perasaan ini. dan menganggapnya hanya rasa yang tak pasti.
Namun
bagiku,cinta tak harus memiliki orang yang kita sayang. Hanya dengan melihat
dia tersenyum dan tertawa,itu sudah sangat berarti….
Menginjak Anniv yang ke 1 tahun aku
menyukainya,akankah dia sadar dan membuka hatinya untukku? Inilah kisah ku
selanjutnya.. semoga kisahku segera menemui titik terang..
-Bahagialah dengan pilihamu,mas..
Apapun itu,aku akan selalu mendukung yang terbaik untukmu. Ucapanku tulus dari
dalam hatiku yang paling dalam.-
Anggraini.