Total Pageviews

Thursday, October 15, 2015

Untuk Seseorang Yang Selama Ini Telah Bersedia Menemaniku...



Assalamualaikum…… Bismillah..
            Terimakasih telah membuatku menangis setelah membaca tulisanmu itu. terimakasih telah berusah payah menuliskan semuanya untukku. Semuanya memang benar. Aku sadar,aku memang berubah. Dan kamu satu-satunya orang yang peduli dengan perubahanku. Terimakasih,kawan..
            Stupid girl. Silahkan jika kamu mau bilang gitu ke aku. Aku rela. Karna aku emang bener-bener bodoh. Sejak kapan dia berhasil mengubah segala sifat & kebiasaanku? A-K-U-L-E-M-A-H. dan aku bisa apa? Aku hanya bisa menangis setelah menyadari bahwa cintaku selalu bertepuk sebelah tangan.
            Kawan… aku Cuma pengen merasakan punya pacar yang real. Aku pengen diperhatikan,aku pengen disemangati,aku pengen disayangi,aku pengen kayak cewek-cewek lainnya yang pada punya pacar.
            Aku emang belum pernah merasakan punya pacar yang bener-bener tulus denganku. Kamu beruntung,kawan… seenggaknya kamu pernah punya pacar yang tulus dan sayang denganmu. Sedangkan aku? Pacaran sekali aja udah langsung diselingkuhin. Tau kan,bagaimana perasaanku saat itu? kecewa,marah,hancur,campur aduk semuanya terasa.
            Terimakasih juga kamu udah menyadarkan bahwa aku emang terlalu bodoh jadi cewek. Aku kira,setelah aku ngasih something (cerpen) ke dia,semuanya akan segera terselesaikan. Tapi ini justru menjadi awal dari masalahku.
            Aku bingung harus bagaimana. Dalam hatiku mengatakan masih ingin setia dengannya. Tapi disisi lain,jika aku terus menerus menuruti kata hatiku,aku justru akan membuatmu semakin kecewa denganku.
            Aku bodoh atau apa sih? cinta? Aku memang cinta dengannya,tapi aku mengorbankan perasaan sahabatku. Perasaanmu yang aku korbankan. Aku tau,kamu nggak pernah suka aku dekat dengan dia. Aku tau,tujuanmu baik. Dan sekarang aku tau alasannya mengapa kamu melarangku untuk dekat dengannya. Karna dia nggak pantas untukku. Karna aku pantas mendapatkan orang yang jauh lebih baik daripada dia.
Maaf jika kelakuanku jadi nyakitin kamu. Maaf aku kurang peka.
       
        Aku nggak yakin,apakah aku bakal diberi kesempatan untuk merasakan bagaimana rasanya punya pacar atau enggak. Kamu tau sendiri kan,bahwa kondisiku semakin memburuk? Maaf jika aku jadi sering nggak masuk sekolah dan maaf jika aku selalu merepotkanmu. Maaf,
Aku sebenarnya juga sadar jika akhir-akhir ini sifatku ke kamu agak berubah. Jujur,aku nggak suka dicueki. Aku nggak suka disepelekan. Maaf, tapi itulah aku yang sebenarnya.
Satu hal yang enggak kamu tau, aku di koridor bukan untuk menunggu dia. Aku Cuma pengen menenangkan hati & pikiranku disana. Karna aku bingung harus berbuat apa. Aku bingung harus minta bantuan ke siapa. Dan aku bingung harus cerita ke siapa. Aku nggak mungkin curhat ke kamu terus. Karna pasti kamu udah bosan dengar curhatanku.
           Aku tau,dia nggak pernah suka denganku. Aku sadar itu. aku sudah berusaha melupakannya. Dan disaat aku berhasil move on,tiba-tiba dia selalu datang. Lagi. Dan mengacaukan segalanya.
        Aku sebenarnya sayang banget sama kalian semua.. aku masih pengen kumpul-kumpul bareng kalian semua..

          Dan aku baru sadar,penyakitku ternyata sangat berbahaya. Aku juga baru tau jika ternyata penyakit Pankreatitis itu hanya ada dua macam. Pankreatitis akut & Pankreatitis kronis. Dan aku masuk dalam golongan Pankreatitis akut. Tapi nyatanya,dua-duanya juga bisa mempercepat kematian.

          Kamu tau? Aku sebenarnya tersiksa dengan semua ini. buka Cuma hatiku saja yang merasa terluka. Fisikku juga merasakannya..
Kawan… terkadang,aku butuh teman yang bisa menyemangatiku. Aku butuh teman yang bener-bener peduli denganku. Peduli tulus. Bukan karna peduli ada maunya. Aku Cuma butuh itu..
The last,makasih untuk semuanya darimu.. aku sayang kalian semua… aku nggak pengen kehilangan kalian.. makasih untuk kejujurannya. Makasih untuk masukannya..
NB : aku nggak marah denganmu. Aku nggak akan pernah marah hanya Cuma karna masalah sepele seperti ini. aku justru berterimakasih,karna kamu mau mengingatkanku. Thanks..

-Your best friend (maybe)-
-DR Anggraini-