Assalamualaikum……
Bismillah..
Terimakasih telah membuatku menangis
setelah membaca tulisanmu itu. terimakasih telah berusah payah menuliskan
semuanya untukku. Semuanya memang benar. Aku sadar,aku memang berubah. Dan kamu
satu-satunya orang yang peduli dengan perubahanku. Terimakasih,kawan..
Stupid girl. Silahkan jika kamu mau
bilang gitu ke aku. Aku rela. Karna aku emang bener-bener bodoh. Sejak kapan
dia berhasil mengubah segala sifat & kebiasaanku? A-K-U-L-E-M-A-H. dan aku
bisa apa? Aku hanya bisa menangis setelah menyadari bahwa cintaku selalu
bertepuk sebelah tangan.
Kawan… aku Cuma pengen merasakan
punya pacar yang real. Aku pengen diperhatikan,aku pengen disemangati,aku
pengen disayangi,aku pengen kayak cewek-cewek lainnya yang pada punya pacar.
Aku emang belum pernah merasakan
punya pacar yang bener-bener tulus denganku. Kamu beruntung,kawan… seenggaknya
kamu pernah punya pacar yang tulus dan sayang denganmu. Sedangkan aku? Pacaran sekali aja udah langsung
diselingkuhin. Tau kan,bagaimana perasaanku saat itu?
kecewa,marah,hancur,campur aduk semuanya terasa.
Terimakasih juga kamu udah
menyadarkan bahwa aku emang terlalu
bodoh jadi cewek. Aku kira,setelah aku ngasih something (cerpen) ke
dia,semuanya akan segera terselesaikan. Tapi ini justru menjadi awal dari
masalahku.
Aku bingung harus bagaimana. Dalam hatiku
mengatakan masih ingin setia dengannya. Tapi disisi lain,jika aku terus menerus
menuruti kata hatiku,aku justru akan membuatmu semakin kecewa denganku.
Aku bodoh atau apa sih? cinta? Aku memang
cinta dengannya,tapi aku mengorbankan perasaan sahabatku. Perasaanmu yang aku
korbankan. Aku tau,kamu nggak pernah
suka aku dekat dengan dia. Aku tau,tujuanmu
baik. Dan sekarang aku tau alasannya mengapa kamu melarangku untuk
dekat dengannya. Karna dia nggak pantas untukku. Karna aku pantas
mendapatkan orang yang jauh lebih baik daripada dia.
Maaf
jika kelakuanku jadi nyakitin kamu. Maaf aku kurang peka.
Aku nggak yakin,apakah aku bakal diberi kesempatan untuk merasakan bagaimana rasanya punya pacar atau enggak. Kamu tau sendiri kan,bahwa kondisiku semakin memburuk? Maaf jika aku jadi sering nggak masuk sekolah dan maaf jika aku selalu merepotkanmu. Maaf,
Aku
sebenarnya juga sadar jika akhir-akhir ini sifatku ke kamu agak berubah. Jujur,aku
nggak suka dicueki. Aku nggak suka disepelekan. Maaf, tapi itulah aku yang
sebenarnya.
Satu
hal yang enggak kamu tau, aku di koridor
bukan untuk menunggu dia. Aku Cuma pengen menenangkan hati &
pikiranku disana. Karna aku bingung harus berbuat apa. Aku bingung harus minta
bantuan ke siapa. Dan aku bingung harus cerita ke siapa. Aku nggak mungkin
curhat ke kamu terus. Karna pasti kamu udah bosan dengar curhatanku.
Aku
tau,dia nggak pernah suka denganku. Aku sadar itu. aku sudah berusaha
melupakannya. Dan disaat aku berhasil move on,tiba-tiba dia selalu datang. Lagi.
Dan mengacaukan segalanya.
Aku
sebenarnya sayang banget sama kalian semua.. aku masih pengen kumpul-kumpul
bareng kalian semua..
Dan aku baru sadar,penyakitku ternyata sangat berbahaya. Aku juga baru tau jika ternyata penyakit Pankreatitis itu hanya ada dua macam. Pankreatitis akut & Pankreatitis kronis. Dan aku masuk dalam golongan Pankreatitis akut. Tapi nyatanya,dua-duanya juga bisa mempercepat kematian.
Kamu tau? Aku sebenarnya tersiksa dengan semua ini. buka Cuma hatiku saja yang merasa terluka. Fisikku juga merasakannya..
Kawan…
terkadang,aku butuh teman yang bisa menyemangatiku. Aku butuh teman yang bener-bener
peduli denganku. Peduli tulus. Bukan karna peduli ada maunya. Aku Cuma butuh
itu..
The
last,makasih untuk semuanya darimu.. aku sayang kalian semua… aku nggak pengen
kehilangan kalian.. makasih untuk kejujurannya. Makasih untuk masukannya..
NB
: aku nggak marah denganmu. Aku nggak akan pernah marah hanya Cuma karna
masalah sepele seperti ini. aku justru berterimakasih,karna kamu mau
mengingatkanku. Thanks..
-Your best
friend (maybe)-
-DR Anggraini-
No comments:
Post a Comment