Total Pageviews

Sunday, August 09, 2015

Dia Perfect Di Segalanya,Dan Aku Bad Di Segalanya...



Assalamualaikum… Bismillah..
       Pernah mendengar pepatah “Like dancing with elephant”? Yup. Pepatah tersebut mengatakan ‘suatu hal yang enggak akan pernah terjadi’ . “IMPOSSIBLE”
       Dan mungkin pepatah itu yang saat ini tepat untuk mengambarkan kisah ceritaku. Bagaimana bisa aku seorang cewek udik,yang super duper bad,super duper studip dan super duper annoying, bisa mengagumi seorang cowok yang menurutku memang super duper perfect.
       Perfect? Ahh,mungkin lebih dari kata perfect. Dia memiliki segalanya tanpa memiliki sebuah kekurangan apapun. Genius,keren,cakep,tinggi,cool,dan segala sifat perfect,dia miliki. Dan dia juga sangat perfect di bidang keagamaan.Sungguh menakjubkan. Baru kali pertamanya aku bertemu dengan orang seperfect dia.
       Kagum? Jelas pasti kagum. Siapa yang tidak kagum melihat orang seperfect dia? Aku saja cewek yang masuk dalam kategori ‘cewek super cuek’ bisa menganggapnya sebagai ‘cowok perfect’.
       Ini cowok yang perfect luar dalamnya. Ini serius. Bukan rekayasa. Bener-bener ada cowok yang seperfect itu. aku menemukannya di sekolahanku. Sudah lama aku menemukannya,namun baru akhir-akhir ini aku menyadari bahwa dia adalah cowok yang sangat perfect.
       Kau tau? Dia selalu memegang peringkat pertama dikelasnya. Dan semester kemarin,dia mendapat gelar runner up seangkatannya. Benar-benar luar biasa.
       Heran juga ya,kok bisa gitu aku kagum sama dia? Aku kasih tau ya,dia emang perfect,tapi ini masuk dalam kategori perfect yang berbeda. Seperti yang aku bilang dari awal,bahwa dia bukan hanya perfect di luar saja,namun dia juga perfect didalamnya juga. Dia emang enggak pinter. Tapi dia genius. Dia memang selalu sederhana,tapi penampilannya selalu bisa membuat mata berkata luar biasa.
       Apakah aku harus menunjukan orang yang aku maksud ini? oh tidak. Itu tidak mungkin. Aku tak akan bisa menunjukan orangnya. Duuhh,nggak mungkin juga kalok aku harus memostingkan fotonya segala :x tidakkkk!
       Btw, dulu itu dia adalah senior ku di ekskul karate. Yuhhuu,awal mulanya aku ketemu dia ya disini,di klub karate. Sekitar sepuluh bulan yang lalu. Tidak! Ini bukan first love,ya! Ini awalnya hanya perasaan kagum saja yang lama-lama berubah menjadi “aneh” seperti ini.
       Kalok dipikir-pikir,aku terlalu mimpi ya jika bisa mendapatkan cowok perfect seperti dia? Arghh,mana mungkin. Keajaiban darimana yang bisa membuat kita dekat? Ada-ada saja. Itu hal yang sangat “Impossible”
       Ehh,tapi aku,juga harus sadar diri loh ya! Aku enggak boleh terlalu berharap jika nantinya nggak mau terluka terlalu dalam. Yup yup yup. Aku tau itu. tapi mana bisa aku mencegahnya? Mana bisa aku mencegah rasa ini yang terus saja berkembang menjadi tidak karuan seperti ini.
       Dan kalian harus tau bahwa aku… aku mengaguminya. Aku bilang, bahwa aku baru “mengaguminya” , tapi bukan berarti aku “mencintainya”. Mengagumi dan mencintai itu memiliki perbedaan yang sangat jauh. Jadi kalian harus bisa membedakannya.
       “Selfless Love” -> cinta tanpa keegoisan. Siip,bener banget. Mana ada cinta yang tubuh dengan sebuah keegoisan? Yang ada justru kebencian yang akan datang.
       Ehh tapi mungkin nggak sih kalok suatu saat nanti aku bisa bersama dia? Belajar bareng gitu,maksudnya.. nggak mungkin ya? Kenapa nggak mungkin? Bukankah Allah selalu memberikan jalan untuk umatnya yang ingin berbuat kebaikan? Ini yang aku maksud dekat itu bukan dekat dalam artian ‘pacaran’ loh, ini maksudnya dekat sebagai ‘sahabat’ ,gitu.
       Duhh,padahal ya,aku sering banget bertemu mata sama dia. Aduuh,takutnya ntar malah jadi semakin berharap gitu sama dia. Apakah aku aneh,sampai-sampai dia sering ketahuan sedang memandangiku? Tapi kenapa semua orang selalu menganggapku aneh? Aku aneh dari mananya?? Apakah dia juga menganggapku aneh? Arghh,jika benar,berarti ini menyakitkan sekali..
       Aduhh,rasanya perut ini seperti ada kupu-kupunya setiap kali aku bertemu dengannya. Geli-geli gitu :v
       Tapi sebentar lagi dia bakalan lulus juga. Kenapa harus secepat ini? masa iya kisah cintaku harus selalu terpisahkan dengan jarak? Lima kali berturut-turut kisah cintaku terpisahkan oleh jarak,dan hanya berujung dengan tragis.
       Tapi aku nggak perlu khawatir,karena aku yakin 100% dia bakalan lulus dan bakalan mendapatkan nilai yang seperfect mungkin. Aamiin. Udah pasti itu. orang dia genius. Nggak perlu diremehkan lagi dengan kegeniusannya itu.
       Btw,aku beneran minder banget deh. Minder karena bisa mengagumi cowok seperfect kamu. Tapi setelah aku pikir-pikir,mungkin aku hanya kagum saja dengan segala kegeniusanmu itu,namun kagum itu nggak selalu berujung dengan cinta. Hanya sebatas mengagumi saja.
       Jujur,aku sempat terpesona oleh segala tingkah dan perlakuanmu. Tapi aku sadar bahwa terpesona bukan berarti jatuh cinta. Semakin hari,aku belajar semakin dewasa. Dan aku sadar,bahwa aku tidak sedang mencintaimu.
       Maaf..
Kamu baik..
Kau perfect..
Kamu luar biasa…
Kamu hebat..
Dan kamu pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik dari pada aku..
Sungguh…
              (taken by ; Secreat Admirer, IPA3 - IPA2 )