Assalamualaikum… Bismillah..
Pernah
mendengar pepatah “Like dancing with
elephant”? Yup. Pepatah tersebut mengatakan ‘suatu hal yang enggak akan
pernah terjadi’ . “IMPOSSIBLE”
Dan
mungkin pepatah itu yang saat ini tepat untuk mengambarkan kisah ceritaku.
Bagaimana bisa aku seorang cewek udik,yang super duper bad,super duper studip
dan super duper annoying, bisa mengagumi seorang cowok yang menurutku memang
super duper perfect.
Perfect?
Ahh,mungkin lebih dari kata perfect. Dia memiliki segalanya tanpa memiliki
sebuah kekurangan apapun. Genius,keren,cakep,tinggi,cool,dan segala sifat
perfect,dia miliki. Dan dia juga sangat perfect di bidang keagamaan.Sungguh
menakjubkan. Baru kali pertamanya aku bertemu dengan orang seperfect dia.
Kagum?
Jelas pasti kagum. Siapa yang tidak kagum melihat orang seperfect dia? Aku saja
cewek yang masuk dalam kategori ‘cewek super cuek’ bisa menganggapnya sebagai
‘cowok perfect’.
Ini
cowok yang perfect luar dalamnya. Ini serius. Bukan rekayasa. Bener-bener ada
cowok yang seperfect itu. aku menemukannya di sekolahanku. Sudah lama aku
menemukannya,namun baru akhir-akhir ini aku menyadari bahwa dia adalah cowok
yang sangat perfect.
Kau
tau? Dia selalu memegang peringkat pertama dikelasnya. Dan semester kemarin,dia
mendapat gelar runner up seangkatannya. Benar-benar luar biasa.
Heran
juga ya,kok bisa gitu aku kagum sama dia? Aku kasih tau ya,dia emang
perfect,tapi ini masuk dalam kategori perfect yang berbeda. Seperti yang aku
bilang dari awal,bahwa dia bukan hanya perfect di luar saja,namun dia juga
perfect didalamnya juga. Dia emang enggak pinter. Tapi dia genius. Dia memang
selalu sederhana,tapi penampilannya selalu bisa membuat mata berkata luar
biasa.
Apakah
aku harus menunjukan orang yang aku maksud ini? oh tidak. Itu tidak mungkin.
Aku tak akan bisa menunjukan orangnya. Duuhh,nggak mungkin juga kalok aku harus
memostingkan fotonya segala :x tidakkkk!
Btw,
dulu itu dia adalah senior ku di ekskul karate. Yuhhuu,awal mulanya aku ketemu
dia ya disini,di klub karate. Sekitar sepuluh bulan yang lalu. Tidak! Ini bukan
first love,ya! Ini awalnya hanya perasaan kagum saja yang lama-lama berubah
menjadi “aneh” seperti ini.
Kalok
dipikir-pikir,aku terlalu mimpi ya jika bisa mendapatkan cowok perfect seperti
dia? Arghh,mana mungkin. Keajaiban darimana yang bisa membuat kita dekat?
Ada-ada saja. Itu hal yang sangat “Impossible”
Ehh,tapi
aku,juga harus sadar diri loh ya! Aku enggak boleh terlalu berharap jika
nantinya nggak mau terluka terlalu dalam. Yup yup yup. Aku tau itu. tapi mana
bisa aku mencegahnya? Mana bisa aku mencegah rasa ini yang terus saja
berkembang menjadi tidak karuan seperti ini.
Dan
kalian harus tau bahwa aku… aku mengaguminya. Aku bilang, bahwa aku baru
“mengaguminya” , tapi bukan berarti aku “mencintainya”. Mengagumi dan mencintai
itu memiliki perbedaan yang sangat jauh. Jadi kalian harus bisa membedakannya.
“Selfless
Love” -> cinta tanpa keegoisan. Siip,bener banget. Mana ada cinta yang tubuh
dengan sebuah keegoisan? Yang ada justru kebencian yang akan datang.
Ehh
tapi mungkin nggak sih kalok suatu saat nanti aku bisa bersama dia? Belajar
bareng gitu,maksudnya.. nggak mungkin ya? Kenapa nggak mungkin? Bukankah Allah
selalu memberikan jalan untuk umatnya yang ingin berbuat kebaikan? Ini yang aku
maksud dekat itu bukan dekat dalam artian ‘pacaran’ loh, ini maksudnya dekat
sebagai ‘sahabat’ ,gitu.
Duhh,padahal
ya,aku sering banget bertemu mata sama dia. Aduuh,takutnya ntar malah jadi
semakin berharap gitu sama dia. Apakah aku aneh,sampai-sampai dia sering ketahuan
sedang memandangiku? Tapi kenapa semua orang selalu menganggapku aneh? Aku aneh
dari mananya?? Apakah dia juga menganggapku aneh? Arghh,jika benar,berarti ini
menyakitkan sekali..
Aduhh,rasanya
perut ini seperti ada kupu-kupunya setiap kali aku bertemu dengannya. Geli-geli
gitu :v
Tapi
sebentar lagi dia bakalan lulus juga. Kenapa harus secepat ini? masa iya kisah
cintaku harus selalu terpisahkan dengan jarak? Lima kali berturut-turut kisah
cintaku terpisahkan oleh jarak,dan hanya berujung dengan tragis.
Tapi
aku nggak perlu khawatir,karena aku yakin 100% dia bakalan lulus dan bakalan
mendapatkan nilai yang seperfect mungkin. Aamiin. Udah pasti itu. orang dia
genius. Nggak perlu diremehkan lagi dengan kegeniusannya itu.
Btw,aku
beneran minder banget deh. Minder karena bisa mengagumi cowok seperfect kamu.
Tapi setelah aku pikir-pikir,mungkin aku hanya kagum saja dengan segala
kegeniusanmu itu,namun kagum itu nggak selalu berujung dengan cinta. Hanya
sebatas mengagumi saja.
Jujur,aku
sempat terpesona oleh segala tingkah dan perlakuanmu. Tapi aku sadar bahwa
terpesona bukan berarti jatuh cinta. Semakin hari,aku belajar semakin dewasa.
Dan aku sadar,bahwa aku tidak sedang mencintaimu.
Maaf..
Kamu baik..
Kau perfect..
Kamu luar biasa…
Kamu hebat..
Dan kamu pantas mendapatkan seseorang
yang lebih baik dari pada aku..
Sungguh…
(taken
by ; Secreat Admirer, IPA3 - IPA2 )
No comments:
Post a Comment