Total Pageviews

Friday, December 18, 2015

Sebelum Sweet Seventeen,Aku Harus Melewati Kenyataan Pahit…

Assalamualaikum…. Bismillah..

            Detik demi detik telah berlalu begitu saja. Meinggalkan sejuta kenangan,juga angan.. ingin sekali aku kembali ke masa lalu. Masa dimana aku masih menjadi cewek periang,bukan cewek pemurung seperti sekarang.
            Kadang aku bosan dengan semua perjuangan ini. sungguh kesedihan yang tak ada ujungnya. Sedih rasanya jika mengetahui bahwa waktuku tak akan lama lagi.. miris kedengarannya saat kebahagiaan dibatasi oleh vonisan dokter. Tragis kelihatannya saaat aku tak bisa kembali bersama teman-temanku lagi..

            Menangis? Buat apa? Aku sudah lelah menangis. Air mata ini hanya akan sia-sia jika aku meratapi perjalanan hidupku ini. aku mengerti,tak ada gunanya kita mengeluh. Tapi bisa apa aku? Sekuat-kuatnya,aku juga bisa mengeluh. Mengeluh dibelakang kalian…
            Takut? Jelas. Namun apa yang bisa aku perbuat untuk menghilangkan rasa takut itu? hanya pasrah dan berdiam diri yang bisa aku lakukan… tak ada yang tau bagaimana takutnya aku saat ini..

            Semakin mendekati hari Senin,21 Desember.. hari dan tanggal kelahiranku. Tepat disaat itu,umurku genap 17 tahun dan disaat itulah aku harus berjuang melawan maut. Sendirian.
            Aku percaya,Allah selalu bersamaku. Beliau akan senantiasa membantuku,menolongku,mengasihaniku,dan memberkatiku..
            Kata orang,saat ini secara nggak sadar aku itu sekarat secara perlahan. Iya aku tau itu. dan aku merasakannya. Nggak! Kalian nggak tau apa yang aku rasakan saat ini. karna kalian nggak berada diposisiku. Karena kalian bukan diriku. Karena kalian diciptakan untuk bahagia. Dan karena kalian diciptakan untuk melihat perjuanganku melawan berbagai penyakit ini.

            Sebelumnya,aku tak pernah menyangka bahwa aku akan menderita penyakit yang amat serius seperti ini. jujur,aku bahagia akan datangnya penyakit ini dalam diriku. Karena apa? Aku lebih memilih,biarlah aku yang merasakan dahsyatnya rasa sakit ini ketimbang orang-orang yang aku sayangi. Aku lebih memilih menderita asalkan semua orang-orang yang aku sayangi bahagia..
            Memang… aku selalu mengorbankan segala kebahagiaanku demi orang lain. memang,aku mengalah untuk mereka.. memang semuanya aku lakukan demi secercah senyum dari mereka… aku sayang kalian semua.. meski kalian telah bertubi-tubi menyakitiku,namun tak ada rasa benci sedikitpun yang tumbuh dihatiku.. sebab,aku sayang kalian demi Allah S.W.T. Demi sang maha pencipta,demi sang maha esa,demi sang maha pemberi kebahagiaan. Hanya Allah yang tau tujuan hidupku..

            Berat rasanya meninggalkan kalian semua ({}) aku terlalu sayang,maka dari itu aku sungguh teramat berat melepaskan kalian… secara nggak sadar,kalian semua adalah obat alamiku… obat alami,yang bisa sejenak mengobati bahkan menghilangkan rasa sakit yang terus menggerogoti tubuhku yang mulai rapuh ini.. sungguh,berkat kalian dan berkat belas kasihan dari Allah,aku masih bisa berdiri disini bersama kalian…
            Tak ada kenangan yang bisa aku berikan untuk kalian.. tak ada ilmu banyak yang bisa aku bagi untuk kalian. Tak ada lagi cerita-cerita yang akan aku share dengan kalian.. semuanya berakhir… takdir memisahkan kita…
            Aku nggak yakin dan belum yakin,apakah pemeriksaan ini akan berjalan lancar atau malah sebaliknya. Ini nyawaku yang aku pertaruhkan.. duniaku,impianku,cita-citaku,masa depanku yang aku pertaruhkan..
            Ingin rasanya air mata ini tumpah saat aku mengingat-ingat kembali kenangan-kenangan bersama kalian..  meski kalian sahabat baruku,namun kalian telah menorehkan segala kisah-kasih dalam perjalananku.. tak terlupakan sungguh….

            Sweet seventeen… momen yang aku tunggu sejak lama. Momen yang telah aku rancang sedemikian rupa. Namun harus aku kubur jauh-jauh. Karena pada intinya,momen itu tak akan terlaksanakan saat sweet seventeenku. Dan sweet seventeen hanya terjadi sekali dalam hidupku. Dan tak akan pernah bisa terulang kembali.
            Ini juga pertama kalinya aku akan berulang tahun di Rumah Sakit. Disana… menyedihkan.. namun yang paling menyedihkan lagi,aku tak bisa berkumpul dengan para sahabat-sahabatku disaat sweet seventeen itu ({})sungguh sedih rasanya..

            Selalu mencoba berdoa dan mengikhlaskan segalanya.. jika ini memang yang terbaik untukku dan untuk semuanya,aku rela menjalani semua ini. memang susah untuk mengikhlaskan segalanya,namun aku masih punya ALLAH.. Beliau akan membantuku mengikhlaskan segalanya. Mungkin segala-galanya…
            Foto ini mengingatkanku dengan banyak hal. Tentang keceriaan,kesedihan,kebahagiaan,keegoisan,kebersamaan,kehangatan,kedamaian,dan juga kesetiakawanan… aku mengenangmu sahabat… ({}) ohh,andai aku masih diberi waktu lebih lama lagi,aku pasti ingin sekali mendapatkan keceriaan seperti disaat aku bersama kalian.. aku merindukan wajah ceriaku.. wajah ceria yang selalu aku tunjukan dalam foto-foto itu. tak ada yang tau,jika dibalik senyum keceriaanku itu,aku menahan rasa sakit yang luar biasa. Namun aku mampu menyembunyikannya.. aku berhasil.. aku berhasil fake smile.. dan juga,aku berhasil membohongi para sahabatku…

 

















            Bismillah.. Allah pasti tau yang terbaik.. Beliau maha adil. Dan aku percaya,ada hikmah dari perjalanan hidupku yang amat teramat memilukan ini.. Ganbatte Aini! Semangat. Ingat orang-orang yang telah memberimu dukungan. Orang-orang yang tak henti-hentinya memberikanku semangat.. aku yakin,aku pasti bisa melewatinya. Demi mereka. Dan juga demi orangtuaku ({}) :*

“Bighug ({}) Aini. Dewi Ratih Anggraini

No comments:

Post a Comment