Total Pageviews

Saturday, December 12, 2015

Salahkan Jika Aku Tetap Menjaga Kesetiaan Ini Untuknya?...

Assalamualaikum.. Bismillah...

        Rasa itu... Rasa yang telah merenggut setengah dari kebahagiaan ku.. Rasa itu.. Rasa yang telah lama tersimpan dalam hati ini.. Rasa yang begitu menyakitkan jika terus diingat kembali.. Ingin rasanya aku berlari menjauh meninggalkan rasa yang menyiksa ini. Sunggu hati ku terasa seperti di jungkir balikkan..
         Aku bahagia? Tentu. Justru saat ini aku sangat bahagia.. Karena apa? Karena pada akhirnya,dia telah menemukan kembali orang yang mengisi ruang hatinya.. Namun sayangnya,orang itu bukanlah aku. Entahlah siapa orangnya. Mungkin orang itu jauh lebih prioritas daripada aku..
        Menangis? Sedih? Kesal? Cemburu? Ahahaha! Nggak akan aku melakukan hal bodoh itu semua. Karena apa? Karena aku cukup kuat untuk meneguhkan hatiku.. Dan aku... Aku juga cukup senang melihatnya berbahagia dengan kekasih barunya...

        Namun terkadang,aku seperti orang bodoh. Aku yang telah setia menunggunya selama satu tahun,tapi ternyata dia lebih memilih orang lain,yang mungkin baru saja ia kenal..  Itu kah kebahagiaan yang kamu cari selama ini? Tapi semoga itu memang benar-benar menjadi kebahagiaanmu.. Aku harap,kamu tak menyesali keputusanmu ini.. Keputusan yang pada akhirnya menuangkan air mataku. Keputusan yang menghapuskan segala anganku..
       Tapi tak apa.. Sungguh tak apa.. Ini bukan kesalahanmu. Dan aku tak akan pernah menyalahkanmu.. Hanya saja,aku kecewa dengan rasa ini. Hebatnya,rasa ini tak dapat terhapuskan secepat yang aku mau.. Mungkin aku butuh waktu untuk menetralkan segala rasa ini..

         Rasa ini? Rasa yang tak bersalah namun semakin lama justru semakin membuatku merasa bersalah.  Sudah berkali-kali aku bilang,jika fist love itu nggak akan pernah mudah untuk dilupakan. First love never die. Dan sialnya lagi,dia adalah first love ku. Jadi jangan heran jika sampai saat ini aku belum bisa resmi 100% melupakannya. Karna itu sulit. Dan terlalu sulit untukku lakukan sendirian...
        Entahlah apa yang aku pertahanan saat ini. Dia baik,memang. Tapi dia juga jahat,kadang. Bagaimapun caraku untuk menjaga kesetiaan ini,tetap saja dia tak akan menilainya. Tetap saja dia tak akan mempedulikannya.. Aku yang terlalu setia atau aku yang terlalu tak ingin kehilangannya? Mungkin hanya Allah yang tau jawabannya...
        Terimakasih untuk kenang-kenangannya.
Insyaallah akan aku jaga dan aku simpan baik-baik. Walaupun sekarang aku sudah tak punya hak untuk menantimu lagi,namun aku berharap masih bisa berteman denganmu.. Aku tak pernah berharap lebih. Sekedar berteman denganmu saja sudah mampu membuatku bahagia...
        Dibalik senyumku,aku menyimpan banyak duka. Tapi aku tak ingin menceritakannya. Ini kabar bahagia untukku,namun juga kabar duka untukku.. Tapi sudahlah.. Nikmati saja hidupmu yang sekarang dengannya.. Jangan terlalu sering meminta maaf kepadaku. Karna sesungguhnya kau tak punya salah apapun..

        Kesetiaan ini tak ada yang perlu tau. Biarlah aku saja yang mengukur seberapa besar rasa kesetiaan ini...
        Percayalah,aku bahagia.. Dan kau juga harus bahagia dengannya.. Karna dia telah menjadi pilihan hatimu.. Aku... Aku hanya bisa tersenyum merelakan segalanya demi kebahagiaanmu,meski harus perasaanku yang dikorbankan. Dan satu lagi,aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu,juga untuknya...

      Long last.. Stay with her.
Tersenyum,bahagia,dan relakan...

No comments:

Post a Comment