Total Pageviews

Monday, September 21, 2015

Semoga Masih Ada Seseorang Yang Bisa Menerimaku Apa Adanya,Tanpa Mempermasalahkan Kekuranganku...



Assalamualaikum.. Bismillah..
            Kemarin aku habis check up. Aku jadi sering banget izin pulang duluan. Sebenarnya sih,aku masih pengen di sekolahan. Kangen juga sama temen-temen,walaupun kadang aku lebih suka menyendiri. Karna kadang,aku lebih asyik dengan duniaku sendiri. Dunia imajinasi.
            Kemarin aku sampai rumah jam 7 malam. Check up nya sama ibuk,ayah,dan adek ku. Satu hal yang aku sukai saat aku check up. Yaitu,aku bisa berkumpul dengan keluarga ku ({}) karna ini momen yang sangat langka. Ayah biasanya terlalu sibuk dengan kerjanya. Dan kemarin (Sabtu,19 September 2015),kita berangkah check up bersama {} kebahagiaan yang nggak bisa digambarkan. Mungkin kalian mengira,bahwa itu hal yang sangat biasa,tapi nggak untukku. Itu adalah momen-momen yang sangat aku tunggu-tunggu ({}) aku bahagia,sangat bahagia jika bisa berkumpul dengan keluarga seperti ini ({})
            Pulangnya malam banget ya? Padahal aku berangkat check up nya jam setengah 11 siang. Sampai di RS sekitar jam 12 kurang. Terus masih ngantri selama satu jam. Setelah itu,dokter menyuruhku agar cek darah dulu. Okee,aku jalani. Dengan berat hati tapi. Rasanya takut juga sih pas mau cek darah =D maklum lah,kan belum pernah. Baru kali ini cek darah kayak gitu. Jangan tanya rasanya. Karna sudah pasti sakit :3
            Setelah cek darah,aku masih harus nunggu dulu selama 2 jam _- lama banget kan? Sampai bosen aku di RS. Tapi sambil nunggu hasil cek darahnya,aku dan keluargaku makan dulu keluar. Yup,makan makanan favoritku ({}) bakso =)) makanan istimewa,yang mampu membuatku jatuh hati :v ahahaha,maklum,penggila bakso. Tapi tenang aja,aku makan baksonya enggak pake mi kok. Lah nanti kalok aku makan pake mi,bisa-bisa aku langsung disuruh opname =)) seneng ya rasanya bisa makan-makan bareng sama keluarga ({})        
           
Btw,hasil check up nya kemarin,biasa-biasa aja sih. Aku kira penyakitku itu nggak akan berdampak apa-apa. Tapi nyatanya aku salah,setelah sampai rumah,aku searching tentang penyakit itu. Dan aku kaget ketika membaca artikel hasil browsinganku. Dalam artikel itu mengatakan bahwa, “kasus kematian yang terjadi hanya dalam waktu 2 minggu semenjak gejala penyakit itu” ,tahu maksudku? Maksudku,penyakitku ini benar-benar berbahaya. Intinya,mungkin waktuku nggak akan lama lagi..
            Aku cerita ke ibuk tentang itu. Ibuk awalnya kaget juga,sambil menatapku dengan tatapan mata yang sendu. Aku tau,ibuk sedih juga setelah membaca artikel itu. Aku juga ikutan sedih. Aku bukannya takut sama kematian,hanya saja ada beberapa hal yang belum bisa aku capai saat ini. Pertama,aku belum bisa membuat orang tuaku bahagia,aku belum bisa menunjukan kepada orang tuaku bahwa aku bisa menjadi seorang penulis,aku belum bisa memenuhi segala keinginan orang tua ku.. dan selama ini,aku juga belum bisa menjadi anak yang baik untuk orang tua ku..
Andai aku bisa sembuh...
            Aku nggak pernah pengen orang tua ku membaca segala postinganku yang ada di blog ini. Aku nggak ingin membuat mereka bersedih. Aku menuliskan segalanya di blog ini,karna blog ini satu-satunya pelampiasaan perasaanku.

            Nggak tau juga ya,apakah waktuku masih akan lama atau sebaliknya? Sebenarnya sih mulai sekarang aku udah prepare,jadinya kalok sewaktu-waktu aku di panggil sama Yang Maha Kuasa,aku udah siap.
            Kalian nggak usah kasihan sama aku.. aku nggak apa-apa kok. Beneran ({}) aku masih bisa tersenyum kok,aku juga masih bisa ketawa-ketawa sama kalian kayak seperti biasanya. Dan aku juga masih bisa menjadi pendengar yang setia untuk kalian ({})
            Kalok tiba-tiba aku bener-bener di panggil sama Yang Maha Kuasa,kalian jangan sedih ya.. jangan merasa kehilangan,karna walaupun kita udah nggak bisa bertemu lagi,tapi percayalah,aku akan selalu ada di hati kalian ({}) don’t cry :* sayangku sama kalian nggak terdefinisikan ({})

            Padahal aku masih berharap jika suatu saat nanti aku bisa menjadi seorang penulis sekaligus seorang atlet basket. Tapi sepertinya itu bener-bener nggak akan terjadi. Mungkin Allah punya tujuan baik di balik cobaan ini. Yang penting aku harus tetap tabah,harus tetep rajin berdoa,harus selalu bersyukur dan harus selalu melakukan hal-hal baik {}

            Diam-diam,aku juga punya satu keinginan yang sampai saat ini belum terwujud. Dan mungkin nggak bisa juga akan terwujud. Keinginanku,semoga suatu saat nanti ada seorang laki-laki yang bisa menerima segala kekuranganku dan bisa menjadi penyemangat hidupku,tanpa mempermasalahkan segala kekuranganku.
            Yeah semoga saja keinginan sederhana itu bisa segera terwujud,semoga... sebelum waktuku benar-benar habis. Ya jelas,laki-laki itu bukan kamu. Karna apa? Karna aku sudah muak dengan semua ini. Aku lelah jika setiap hari terus-terusan menangisi laki-laki sepertimu yang nggak punya hati sama sekali.
            Aku nggak butuh belas kasihanmu. Aku nggak menginginkan apa-apa darimu. Yang aku mau,aku pengen kamu segera pergi dari kehidupanku. Pergi saja,tak usah kembali.
            Hari ini,aku berniat untuk menata ulang hatiku. Sesuai keputusanku,aku nggak akan pernah berusaha lagi untuk mengubah sifatku. Ini sifatku,terserah kamu mau bilang apa. Kamu nggak punya hak untuk mengubahku.
            Aku berharap,semoga kita nggak akan pernah bertemu lagi. Sebenarnya,setiap kali aku bertemu denganmu,hatiku kembali sakit. Jadi lebih baik jika kita tak usah bertemu. Okee,aku harus respect terhadapmu,karna kamu kakak kelasku. Tapi aku nggak bisa ramah sama kamu,karna kamu selalu saja begitu. Nge-judge aku.
           Walaupun kamu jahat,aku tetep mendoakan yang terbaik untukmu. Sukses untuk ujianmu.. sukses juga untuk temen-temenmu. Semoga bisa sukses dunia akhirat.
            Walaupun kamu terlalu sering membuatku menangis,tapi aku akan berusaha untuk tak membencimu. Karna aku tak ingin mengotori hatiku. Aku ingin hatiku terbebas dari segala noda. Apapun itu.
            The last,kalok aku tiba-tiba pergi,aku harap kamu nggak nyesel. Aku harap kamu nggak merasa bersalah. Aku harap... kamu bisa mendapatkan hidup yang lebih bahagia lagi ..
            So,aku cukup sadar diri. Dengan kondisiku yang seperti ini,aku memang benar-benar tak pantas untuk sekedar menjadi temanmu. Mungkin kamu nggak mau juga temenan sama aku,mungkin karna kamu takut tertular penyakitku. Tapi asal kamu tau,penyakitku nggak menular!
            Okee,aku hargai kalok kamu nggak akan pernah lagi membalas pesan-pesan konyolku. Aku tau,pesan-pesan ku itu hanyalah spam bagimu. Aku janji nggak akan menghubungimu lagi,apapun yang terjadi,aku akan selalu mengingat janji itu. Kemarin (Sabtu 19 September 2015) adalah hari terakhir aku mengirimimu pesan. Kamu bilang ke temenku,katanya pesanku terkesan cuek/jutek,padahal aku sudah bersusah payah memikirkan kata-kata sesopan mungkin untukmu,tapi apalah itu. NOTHING! Bener-bener nggak dihargai olehmu. Nggak ada respon darimu. Yang aku tau,kamu nggak pernah peduli dengan keadaanku. Oke makasih.
           
            Aku terlalu sungkan untuk meminta bantuan padamu. Karna aku cukup sadar diri. Berbahagialah,mas,karna sebentar lagi aku akan pergi. Berbahagialah dengan pilihanmu. Dan jangan pernah menyesali sesuatu hal yang pernah kamu lakukan.





















           

No comments:

Post a Comment