Assalamualaikum…Bismillah…
Saat aku tak mampu lagi untuk melangkah meneruskan kisah ini,apakah kau akan membantuku melanjutkan kisah ini? saat aku benar-benar tak mempunyai waktu lagi untuk mengingatmu,apakah kau juga akan melupakanku? Saat aku benar-benar berjuang melindungimu,apakah kau juga akan berjuang melindungi ku? Dan saat aku benar-benar harus pergi,apakah kau juga akan bersiap-siap untuk meninggalkanku pergi?
Terkadang,cinta yang dibiarkan pergi,tak akan pernah bisa datang kembali,untuk yang kedua kali.
….
Disini… aku mulai mengerti… aku mulai memahami… dan aku mulai merasakan arti dari… KEHILANGAN…
Goresan-goresan luka yang tak kasat mata. Kenangan-kenangan melodi yang menari-nari. Percikan-percikan getaran yang membasuh hati. Sederet senyuman hangat yang seakan lenyap.
Lembar demi lembar,kisah ini mulai tertuang..
Dimana ada sebuah hati yang jatuh terhempaskan. Tertiup angin hingga sampai pada suatu tempat. Tempat yang menawarkan begitu banyak kenyamanan serta kebahagiaan.
Sebelumnya,aku tak pernah menganggap tempat itu benar-benar nyata. Aku hanya mengira,bahwa tempat itu hanya ilusi semata. Sedetikpun,aku tak pernah memikirkan tempat itu. Aku tak menyadari,bahwa ada keistimewaan yang tersembunyi dari tempat itu. Dan pada akhirnya,aku terlambat untuk mengakuinya. Mengakui bahwa….Aku sangat membutuhkan tempat itu. Saat ini dan disaat yang akan datang,kelak.
Adakah yang mampu mengulang kisah masa lalu? Adakah yang mampu membawaku ke masa lalu? Adakah yang mampu membuatku berhenti untuk terus menyesali masa lalu ini?
Memang aku tau,tak ada yang mampu menghilangkan rasa penyesalan ini. tak ada kata maaf yang mampu terucap tanpa sebuah keikhlasan.
----
Jika kau sudah yakin bahwa aku tak akan bisa membahagiakanmu,maka kau boleh meninggalkanku.. jika kau sudah yakin bahwa aku tak pantas untuk melanjutkan kisah ini,maka kau boleh meninggalkanku. Jika kau sudah yakin bahwa tak ada lagi yang pantas untuk dipertahankan,maka kau boleh meninggalkanku… namun,jika hatimu masih ingin memanggil namaku,kau boleh berbalik kepadaku.
….
Tak perlu sedih apa yang manusia katakan tentang kita,sebab kita hidup bukan untuk mencari perhatian manusia. Hanya karena sebuah komentar,jangan sampai langkah kita terhenti. Jangan sampai kita menyerah. Tetaplah berbuat baik,tetaplah berbagi ilmu tanpa berharap penilaian manusia..
My father had taught me to be nice first, because you can always be mean later, but once you’ve be mean to someone,they won’t believe the nice anymore. So be nice,be nice,until it’s time to stop being nice.
…
Maafkan,jika selama ini,aku pernah menyakitimu. Jujur,itu bukan kemauanku,itu bukan inginku. Saat ini,memang aku bukan siapa-siapamu lagi,namun yang harus kau tau,perasaanku masih akan tetap sama.
---
Kita pernah memiliki impian yang sama,kita pernah melewati hari-hari bersama,dan semua itu masih jelas terbayang dalam ingatanku. Setiap malam,setiap detik,aku masih bisa merasakan betapa teduh tatapan matamu…
Sejak saat itu,aku hanya tau bahwa aku ditakdirkan untuk mencintaimu. Aku tak berdaya saat impian itu terhempas oleh ego kita yang terlalu keras. Aku tak tau apa aku akan siap menghadapi hari-hariku tanpamu.. duniaku runtuh,seperti kaca yang remuk selepas kau pergi.
Salahkah aku jika ingin membuatmu mengerti bahwa kita masih memiliki hati? dosakah bila aku ingin membawamu kembali ke hati ini? mengisi ruang rindu yang hanya milik kita.
Terlalu puitis? Tentu saja tidak. Ini hanyalah sebuah kalimat yang dirangkai sedemikian rupa oleh penulis. Rangkaian kata yang akan mewakili segala-galanya. Bukan hanya rangkaian kata yang dibuat tanpa makna,tetapi rangkaian kata yang disusun secara perlahan dengan menyembunyikan segala makna. Dan juga menyembunyikan segala luka.
Untuk kerinduan yang tanpa jeda,aku persembahkan kepada yang tercinta…
“Don’t go into a relationship thinking you are going to change anyone”
“ I can’t fly without you”
Maaf…
Saat aku tak mampu lagi untuk melangkah meneruskan kisah ini,apakah kau akan membantuku melanjutkan kisah ini? saat aku benar-benar tak mempunyai waktu lagi untuk mengingatmu,apakah kau juga akan melupakanku? Saat aku benar-benar berjuang melindungimu,apakah kau juga akan berjuang melindungi ku? Dan saat aku benar-benar harus pergi,apakah kau juga akan bersiap-siap untuk meninggalkanku pergi?
Terkadang,cinta yang dibiarkan pergi,tak akan pernah bisa datang kembali,untuk yang kedua kali.
….
Disini… aku mulai mengerti… aku mulai memahami… dan aku mulai merasakan arti dari… KEHILANGAN…
Goresan-goresan luka yang tak kasat mata. Kenangan-kenangan melodi yang menari-nari. Percikan-percikan getaran yang membasuh hati. Sederet senyuman hangat yang seakan lenyap.
Lembar demi lembar,kisah ini mulai tertuang..
Dimana ada sebuah hati yang jatuh terhempaskan. Tertiup angin hingga sampai pada suatu tempat. Tempat yang menawarkan begitu banyak kenyamanan serta kebahagiaan.
Sebelumnya,aku tak pernah menganggap tempat itu benar-benar nyata. Aku hanya mengira,bahwa tempat itu hanya ilusi semata. Sedetikpun,aku tak pernah memikirkan tempat itu. Aku tak menyadari,bahwa ada keistimewaan yang tersembunyi dari tempat itu. Dan pada akhirnya,aku terlambat untuk mengakuinya. Mengakui bahwa….Aku sangat membutuhkan tempat itu. Saat ini dan disaat yang akan datang,kelak.
Adakah yang mampu mengulang kisah masa lalu? Adakah yang mampu membawaku ke masa lalu? Adakah yang mampu membuatku berhenti untuk terus menyesali masa lalu ini?
Memang aku tau,tak ada yang mampu menghilangkan rasa penyesalan ini. tak ada kata maaf yang mampu terucap tanpa sebuah keikhlasan.
----
Jika kau sudah yakin bahwa aku tak akan bisa membahagiakanmu,maka kau boleh meninggalkanku.. jika kau sudah yakin bahwa aku tak pantas untuk melanjutkan kisah ini,maka kau boleh meninggalkanku. Jika kau sudah yakin bahwa tak ada lagi yang pantas untuk dipertahankan,maka kau boleh meninggalkanku… namun,jika hatimu masih ingin memanggil namaku,kau boleh berbalik kepadaku.
….
Tak perlu sedih apa yang manusia katakan tentang kita,sebab kita hidup bukan untuk mencari perhatian manusia. Hanya karena sebuah komentar,jangan sampai langkah kita terhenti. Jangan sampai kita menyerah. Tetaplah berbuat baik,tetaplah berbagi ilmu tanpa berharap penilaian manusia..
My father had taught me to be nice first, because you can always be mean later, but once you’ve be mean to someone,they won’t believe the nice anymore. So be nice,be nice,until it’s time to stop being nice.
…
Maafkan,jika selama ini,aku pernah menyakitimu. Jujur,itu bukan kemauanku,itu bukan inginku. Saat ini,memang aku bukan siapa-siapamu lagi,namun yang harus kau tau,perasaanku masih akan tetap sama.
---
Kita pernah memiliki impian yang sama,kita pernah melewati hari-hari bersama,dan semua itu masih jelas terbayang dalam ingatanku. Setiap malam,setiap detik,aku masih bisa merasakan betapa teduh tatapan matamu…
Sejak saat itu,aku hanya tau bahwa aku ditakdirkan untuk mencintaimu. Aku tak berdaya saat impian itu terhempas oleh ego kita yang terlalu keras. Aku tak tau apa aku akan siap menghadapi hari-hariku tanpamu.. duniaku runtuh,seperti kaca yang remuk selepas kau pergi.
Salahkah aku jika ingin membuatmu mengerti bahwa kita masih memiliki hati? dosakah bila aku ingin membawamu kembali ke hati ini? mengisi ruang rindu yang hanya milik kita.
Terlalu puitis? Tentu saja tidak. Ini hanyalah sebuah kalimat yang dirangkai sedemikian rupa oleh penulis. Rangkaian kata yang akan mewakili segala-galanya. Bukan hanya rangkaian kata yang dibuat tanpa makna,tetapi rangkaian kata yang disusun secara perlahan dengan menyembunyikan segala makna. Dan juga menyembunyikan segala luka.
Untuk kerinduan yang tanpa jeda,aku persembahkan kepada yang tercinta…
“Don’t go into a relationship thinking you are going to change anyone”
“ I can’t fly without you”
Maaf…
No comments:
Post a Comment