Total Pageviews

Thursday, September 17, 2015

Aku Lebih Nyaman Dengan Menjadi Diriku Sendiri,Maaf Jika Kamu Tak Suka Dengan Sikapku Yang Asli..

Assalamualaikum... Bismillah..
            Aku tau,dia orang sibuk. Sibuk banget malahan. Sampai-sampai,dia nggak pernah punya waktu buat sedikit mengklarifikasi kesalah pahaman antara kita. Padahal,aku ingin masalah ini bisa segera terselesaikan. Tapi kenapa harus selalu aku yang memikirkan jalan keluarnya? Kenapa dia nggak pernah mau membantu memikirkan jalan keluarnya? Apakah karna kesibukannya itu? Atau malah,dia nggak pernah memikirkan masalah ini?
            
           Aku tau kamu sibuk. Aku tau,kamu udah mau prepare buat ujian. Aku tau kamu banyak tugas. Aku tau kamu banyak kegiatan. Aku tau itu. Tapi aku hanya meminta sedikit waktumu untuk sekedar memperbaiki hubungan pertemanan antara kita. Apa susahnya? Kamu bilang,aku selalu salah paham denganmu,tapi kamu malah nggak pernah meluruskan kesalah pahaman itu. Bagaimana sebenarnya mau mu?
           
           Aku cuek,kamu marah. Aku ramah,kamu malah jadi cuek. Apa-apaan ini? Sebenarnya apa yang kita mau? Muter-muter. Hanya membuang-buang waktu kan? Selalu kata cuek yang kamu berikan untukku. Kamu selalu nge-judge aku. Kamu nggak tau,gimana usahanya aku buat memperbaiki sifatku. Sifat cuek itu bukan aku yang mau! Itu sifat udah melekat pada diriku. Apa susahnya kamu menerima aku apa adanya? Aku cuek,tapi aku masih punya hati.
            
           Kenapa kamu selalu mempersalahkan sifat cuekku,mas? Apa yang salah pada diriku? Kenapa kamu seolah-oleh membenci sifat cuekku itu? Kenapa kamu nggak bisa menerima aku apa adanya? Teman,katamu. Tapi,kamu aja nggak bisa menerima aku apa adanya. Kamu selalu menyuruhku agar aku menghilangkan sifat cuekku itu. Kamu selalu membuatku menjadi seperti orang lain.
            Mas,terkadang sifat manusia itu susah dirubah. Butuh proses. Dan prosesnya nggak cepet. Prosesnya bertahap. Jadi,apa susahnya kamu membantuku untuk ‘sedikit’ menghilangkan sifat cuekku? Jujur,aku pengen bisa ramah sama kamu,kayak temen-temen cewek mu yang lain. Aku pengen ngobrol bareng sama kamu. Aku pengen bisa becandaan bareng sama kamu. Aku juga pengen berbagi cerita sama kamu. Tapi apa daya? Aku nggak bisa melakukan itu semua,mas. Semua itu hanya sebuah ilusi semata. Hanya sebuah keinginan yang sederhana,tapi nggak akan pernah tergapai.
           
             Berapa kali,mas ,aku harus meminta maaf padamu? Berapa kali aku harus mengalah terus seperti ini? Berapa kali lagi aku harus selalu tersiksa dengan semua ini? Berapa kali lagi aku harus mendengar ucapanmu yang menyakitkan itu? Berapa lama lagi aku bisa bertahan dengan semua ini,mas? Aku nggak sanggup.
            
             Sebenarnya apa susahnya sih kita berteman? Hanya teman. Tapi kenapa itu seperti hal yang mustahil untuk kita? Apa kita memang di takdirkan untuk menjadi orang asing? Kenapa kita dipertemukan,jika hanya akan menjadi seperti ini?
           
            Setiap pagi.. setiap aku akan melangkahkan kaki ku menuju sekolah,aku berharap dalam hati,bahwa di sekolahan nanti,kamu akan mendatangiku dan akan menjelaskan semua kesalah pahaman ini,dan mengajakku untuk berteman. Tapi sepertinya,harapanku nggak akan pernah tercapai. Karna kamu nggak akan pernah mengklarifikasi kesalah pahaman ini.
            
            Mas,apakah kehadiranku menganggumu? Apakah aku selalu merepotkanmu? Apakah aku selalu membuatmu kesal? Apakah aku selalu menjadi cewek yang menyebalkan? Apakah aku pantas untuk di jadikan pelampiasan emosimu? Apakah sikapku selama ini menyakitimu,mas? Jika semua itu benar,aku minta maaf mas. Aku bingung harus bagaimana. Aku sudah meminta saran dari berbagai teman-temanku. Tapi sayangnya,sampai sekarang,aku belum juga bisa membuang sifat cuekku itu kepadamu. Maaf,mas, itu terlalu susah untukku lakukan.
            
           Mas,jika menyakitiku bisa membuatmu bahagia,maka lakukanlah itu. Jika membuatku menangis bisa menebus segala kesalahanku padamu,maka lakukanlah itu. Biarlah hatiku remuk sekalian,mas. Karna,buat apa hati ini terus-terusan utuh,sedangkan aku malah menyakiti hati orang lain?  “aku lebih baik disakiti,daripada harus menyakiti”.
           
          Mas,terimakasih telah care dengan keadaanku. Terimakasih telah nge-support saat aku sedang sakit. Terimakasih telah memberikanku sedikit semangat disaat semangatku benar-benar hilang.. terima kasih,mas..
          
          Mas,sesuai permintaanmu,insyaallah aku nggak akan pernah menghapus blog ini. Karna ini satu-satunya permintaanmu  yang bisa aku lakukan. Jika permintaanmu yang lainnya belum dapat aku penuhi,aku minta maaf. Aku akan berjuang untuk memperbaiki sifatku. Tapi jujur mas,aku lebih suka dan lebih nyaman dengan sifatku asli yang seperti ini.
        
          Inilah aku yang sebenarnya. Jika kamu bisa menerimaku menjadi temanmu,aku harap kamu bisa menerima segala kekuranganku,mas.   Yang aku tau,pertemanan nggak pernah memandang kekurangan orang lain.   Mungkin kalimat itu nggak bermakna dan nggak berarti apa-apa bagimu.
      
           Mas,sebelum kamu mengenalku terlalu dalam,aku mau jujur padamu,bahwa aku bener-bener bukan cewek perfect seperti teman-teman cewekmu yang lainnya. Aku hanyalah seorang cewek biasa yang berjuang memperbaiki segala sifat dan tingkahku. Cuek ku emang keterlaluan,mas.
     
          Satu permintaanku... Aku harap,kamu bisa segera menemuiku dan segera menyelesaikan masalah ini secepatnya. Maaf mas,jika akhir-akhir ini aku akan banyak menghilang dari kehidupanmu.

Oh ya satu lagi,kalok aku lagi nggak masuk sekolah,itu bukan berarti aku males sekolah,hanya saja saat itu mungkin aku nggak punya tenaga buat masuk sekolah. Karna faktor kondisi kesehatanku. Maaf juga selalu menutupi semua rasa sakit ini. Maaf jika ini malah menjadi membuatmu penasaran,tapi aku nggak mau menceritakan ini kepadamu.. maaf,mas,karna kamu nggak perlu tau apa yang sebenarnya terjadi padaku.

            Btw,terimakasih juga,karna selama mengenalmu,aku jadi lebih bisa menghargai sebuah perjuangan..

            Makasih untuk semuanya mas. Maaf aku nggak bisa memberikanmu apa-apa. Maaf jika aku hanya bisa memberikanmu sebuah luka. Maaf.

                                               
                                                                                     -Makasih mas {} ,maaf cuekku keterlaluan ({})-                                                                                


No comments:

Post a Comment