Assalamualaikum...
Bismillah..
Aku kembali.. walaupun
belum terlalu pulih,tapi hari ini aku berniat untuk kembali masuk ke sekolah.
Kangen banget ({}) satu tempat disekolahan yang paling aku kangenin à di koridor
sekolah,aku kangen tempat itu. entah apa alasannya mengapa aku kangen dengan
tempat itu,yang pasti semenjak aku melangkahkan kakiku disekolahan ini,aku
sudah menemukan kenyamanan pada tempat itu. aku bisa menemukan kesejukan di
tempat itu. di koridor sekolah,aku juga bisa melihat orang-orang yang sedang
bermain basket. Di koridor,aku juga bisa menemukan ide-ide yang inspiratif
untuk karya-karya ciptaanku. Aku pikir,koridor sekolah masuk dalam daftar
tempat-tempat paling inspiratif {}
Dua hari dirumah itu
rasanya membosankan sekaleee :3 makan-buka laptop-nulis-baca buku-makan
lagi-minum obat-istirahat-makan lagi-ngambar-makan lagi-minum obat-istirahat—ya
Cuma gitu-gitu aja siklus kerjaan orang yang lagi sakit. Mbosenin kan? :3
Kangen juga sih sama
temen-temen :3 kangen canda tawanya,kangen keusilannya,kangen sama sifat
keponya,kangen semuanya deh pokoknya {}
Kangen
kalian,manusia-manusia penghuni kelas 11 IPA 2 & 11 IPA 3 {} kangennya sama
sebelas IPA 3 loh ya,bukan dua belas IPA 3 :x itu udah beda lagi :3
---
Aku
harus bisa merasakan kebahagiaan itu sebelum waktuku berakhir.. aku berhak
bahagia.. dengan siapapun itu.. bahagia dalam versiku itu sangat sederhana.
Enggak perlu yang mewah-mewah.
Mungkin di rumah,aku jarang
mendapatkan kebahagiaan. Orang tua ku nggak selalu berada dirumah setiap waktu.
Ayahku? Aku juga jarang ketemu sama ayah. Biasanya Ayah pergi kerja sepagi
mungkin,dan akan pulang kerumah saat malam,kadang juga aku malah sudah tidur.
Ayah emang suka seperti itu. Selalu berjuang berlebihan untuk keluarga...
Sejak kecil,aku diajarkan hidup
sederhana oleh ibuku. Tapi Ayahku selalu memberikan apapun yang aku mau. Ayah
selalu berusaha mencukupi kehidupanku. Malahan ayah selalu melebihkannya. Ayah
selalu mau yang terbaik untukku. Tak peduli berapa banyak uang yang ia keluarkan untuk
membahagiakanku..
Selama ini,aku memang jarang sekali
meminta uang kepada orang tuaku. Jarang sekali. Justru tanpa diminta,biasanya
mereka akan memberikanku uang jajan. Aku jarang jajan,makanya aku nggak pernah
minta uang lebih pada mereka. Kalok aku pengen beli sesuatu,aku akan berusaha
menabung sendiri,tanpa meminta kepada orang tua. Aku lebih suka membeli sesuatu
dengan perjuanganku sendiri ({})
Ayahku salah... ayah berpikir,bahwa
selama ini aku sudah bahagia.padahal enggak. “Aku nggak butuh uang banyak,Yah..
Aku Cuma butuh kasih sayang lebih dari Ayah..Aku kangen Ayah” ,selalu kata itu
yang terucap setiap kali saat aku tak bertemu dengan Ayah.
Ayah emang sudah mencukupi segala
fasilitasku dengan baik. Kalok aku lagi kambuh sakitnya,Ayah juga selalu
membawaku ke dokter terbaik pilihan Ayah. Tapi,jujur,aku nggak butuh semua itu.
Seperti yang aku bilang tadi,bahwa aku hanya butuh kasih sayang dari Ayah..
hanya itu saja,tidak lebih.
Ayah juga pernah menyuruhku untuk
mengikuti home schooling. Tapi aku
menolaknya. Aku memilih untuk bersekolah di sekolahan seperti anak-anak yang lainnya. Aku nggak mau berhenti
sekolah,Ayah.. aku kuat kok. Aku masih pengen ngebuat Ayah dan ibuk bangga ({})
jadi berikanlah aku kesempatan agar aku bisa bersekolah seperti biasanya.. aku
akan jaga kondisi,Ayah ({})
Selain dirumah,ada satu tempat lagi
yang bisa mendatangkan kebahagiaan kecil untukku. Di sekolahan.
Yup. Satu-satunya tempat yang bisa
mempertemukanku dengan teman-teman unik seperti mereka.. Sembilan orang sahabat
yang sangat menakjubkan. Yang sangat luar biasa berjasa dalam kehidupanku
selama tiga semester ini. Nunun (Alfiani),Agil,Vinda,Wirda,Diah,Urfa,Eka,Elma,Riana
{} love you,guys.. tanpa kalian sadari,semenjak pertama kali aku bertemu dengan
kalian,aku sudah merasakan bahwa kalian memang sahabat-sahabat terbaik di SMA
({})


Kegilaan-kegilaan kecil yang mampu
membuatku tertawa. Aku bahagia melihat perjuangan mereka untuk menghiburku
disaat hatiku dipatahkan oleh seseorang.
“05 September 2015”, puncak
dari patah hatiku. Tepat disaat hari kedua ulang tahun sekolahku. Disaat itu
jugalah puncak dari tangisanku selama ini. Tangisku pecah setelah mengetahui
kabar yang menyakitkan itu. Kabar yang mengatakan bahwa orang yang aku cintai
selama ini malah menyukai temanku sendiri. Sakit? Jelas menyakitkan sekali.
Tapi yang lebih menyakitkan lagi adalah “AKU
ORANG TERAKHIR YANG MENGETAHUI BERITA TERSEBUT”. Aku tau kabar itu sudah
lama terjadi,tapi kenapa aku baru mendengarnya? Setega itu kah mereka
menyembunyikan semuanya dariku? Saat itu,aku seperti orang bodoh yang
dipermainkan oleh perasaan.
Tangisanku tak dapat terbendung
lagi. Aku tak bisa menahannya. Air mataku meluap. Aku berlari menuju kelas,dan
menangis sendirian disana. Tapi sahabat-sahabatku tak rela jika aku menangisi
cowok seperti dia. Mereka mengatakan,bahwa suatu saat nanti aku akan
mendapatkan cowok yang lebih baik dari dia. Mereka menghiburku,menghapus air
mataku. Mereka iba melihatku dengan keadaan seperti ini. Mereka tau,jika aku
semakin menangis,maka kemungkinan penyakitku akan kambuh. Jadi mereka terus
saja berusaha menghiburku sekuat tenanga. Foto ini menjadi bukti,bahwa aku
mampu tertawa berkat bantuan sahabatku disaat hatiku benar-benar hancur.
Terimakasih ({}) dalam foto ini memang ekspresiku tersenyum,tapi nggak ada yang
tau bagaimana keadaan hatiku yang sebenarnya. Fake smile.

Sesampainya dikelas,air mataku
kembali mengalir dengan sendirinya. Entahlah,sepertinya akhir-akhir ini aku
menjadi cewek yang cengeng. Padahal,sebelumnya,aku jarang sekali menangis.
Namun karenanya,aku menjadi rapuh seperti ini.
Ini foto dihari itu. Di hari disaat
semuanya sudah benar-benar jelas. Di hari disaat,semua kesalah pahaman itu
memuncak tanpa menemui titik temunya. Foto ini
membuktikan bahwa aku masih bisa tegar menjalani semua ini. Ada seutas
senyum yang menghiasi wajahku. Aku berhasil menyembunyikan kekacauan perasaanku
yang meledak-ledak ini. Sekali lagi,aku hanya bisa fake smile. Selalu seperti
itu. Tak pernah berhenti.
Bersama kalian,aku bahagia ({})
sungguh terimakasih yang tak terhitung untuk kalian para sahabatku {} tak ada
kata yang pantas untuk menggambarkan rasa terimakasih ini.. yang jelas,aku
masih mempunyai hak untuk merasakan kebahagiaan,meski bukan bersama dia..
Aku
rela melepasnya.. karna aku bukan siapa-siapanya. Karna aku nggak berpengaruh
dalam hidupnya.. karna kehadiranku tak pernah diharapkan olehnya.. dan karna
perjuanganku selama ini tak akan pernah terlihat olehnya...

Dan untuk sembilan sahabat terbaikku
{],terimakasih telah meminjamkan bahu kalian untukku,terimakasih telah
meminjamkan telinga kalian untuk mendengarkan segala kisah sedihku ini,
terimakasih telah meminjamkan tangan kalian untuk menghapuskan segala
kesedihanku {} kalian baik.. kalian hebat .Good girls (:
Kalian penyemangat hidupku... mewarnai dalam segala langkahku.. menghiasi dalam segala impianku.. semoga kita bisa selalu seperti ini ({}) Aaamiiin.Terimakasih. . . . {}
No comments:
Post a Comment