Total Pageviews

Friday, October 30, 2015

Maafkanlah,Jika Sikapku Terlalu Acuh Dihadapanmu...

Assalamualaikum... Bismillah...
            Semakin hari,aku merasa,kau semakin membenciku. Semakin hari,aku merasa,aku juga semakin berusaha membencimu. Aku punya alasan mengapa aku melakukan ini semua. Aku melakukan ini semua bukan karna kemauanku saja,mungkin ini juga yang terbaik untukmu.
            Selalu memendam ini sendirian. Aku tak pernah berusaha menceritakan kesedihanku ini kepada orang lain, termasuk sahabatku. Aku lebih senang memendam rasa kecewa ini dalam diam.
            Aku ingat,bagaimana dulu aku berusaha mengubah sikap ku,hanya demi kamu. Dan sayangnya,kamu tak menghargainya. Dan aku kecewa karna perjuanganku selama ini tak pernah terlihat di matamu. Dan lama kelamaan aku menyerah.
            Yeah,kamu tau,aku bukan tipe orang yang gampang menyerah. tapi untuk persoalan yang satu ini,aku benar-benar tak sanggup lagi menjalaninya. Maaf jika aku menyerah dengan cara yang nggak fair.
            Kamu tau? Aku hanya ingin menjadi temanmu saja. Hanya itu, aku tak pernah meminta lebih. Hanya ingin menjadi sekedar teman. Tapi apakah keinginanku itu terlalu tinggi,kah? Sampai-sampai aku tak bisa menggapainya. Tapi kenapa tak bisa? Karena aku berbeda dengan yang lainnya? Karna aku nggak masuk kriteria teman yang dia inginkan? Mungkin itu salah satunya.
            Aku juga heran,kenapa setiap kali aku bertemu denganmu,emosiku langsung naik. Rasanya aku ingin sekali mencaci-maki dihadapanmu. Tapi aku selalu menahan diriku untuk melakukannya. Aku masih ingin respect kepadamu. Karna bagaimanapun juga,kamu masih menjadi kakak kelasku.
            Mungkin kamu agak tersinggung dengan postinganku yang kemarin. Aku minta maaf. Aku nulisnya pas hatiku lagi benar-benar hancur. Maafkanlah. Tapi tenang saja,postingannya sudah aku hapus.
            Apakah ingin menjadi temanmu saja harus sesulit ini? Apakah ingin akrab denganmu saja harus sesulit ini? Kenapa sih? Sebenarnya aku nggak secuek yang kamu kira. Aku sebenarnya bisa ramah. Malahan kebanyakan orang-orang yang sudah mengenalku lama,mereka juga menganggapku ramah. Tapi kenapa ya,kamu nggak bisa melihat keramahanku dan kamu nggak bisa melihat sisi positif ku?
            Setiap orang pasti punya sisi positif. Begitu juga denganku. Walaupun mungkin sisi positifku hanya sedikit,dan nggak sebanyak seperti sisi positifmu,tapi seenggaknya,aku masih punya sisi positif.
            Lama kelamaan aku bisa gila jika terus menerus memikirkan masalah ini yang tak kunjung selesai. Bagaimana caranya agar aku bisa mengakhiri masalah ini? Aku harus mulai darimana? Apakah aku harus minta maaf kepadamu (lagi)? Maaf,tapi untuk yang kali ini,aku tak berani meminta maaf langsung kepadamu. Karna aku tak ingin membuatmu semakin benci denganku..
            Aku Cuma mau bilang,waktuku nggak akan lama lagi. Aku Cuma nggak pengen kamu menyesali semua yang udah kamu perbuat.
            Senang rasanya jika bisa melihatmu bahagia (walaupun bersama orang lain). Senang rasanya jika kamu sudah menemukan seseorang yang kamu cintai (walaupun bukan diriku yang kamu temukan).
            Aku akan selalu ingat pada prinsipku. Aku akan selalu menjaga prinsip itu. “Aku nggak akan pacaran,sebelum aku benar-benar berniat untuk pacaran”. Karna entah mengapa,aku tak suka dengan kata itu. “Pacaran”. Aku trauma,dan aku nggak ingin pacaran terlebih dahulu. Tapi kalok kamu sudah menemukan orang yang tepat untuk kamu jadikan pacar,silahkan saja. Aku tak melarangmu. Aku nggak jealous. Aku nggak akan kecewa dan aku nggak akan sakit hati. Karna seperti yang aku bilang tadi, “aku bahagia saat melihatmu bahagia walau bahagia bersama orang lain”
            Aku hanya bisa mendoakanmu. Mendoakan yang terbaik untukmu. Aku tak bisa memberimu apa-apa. Aku tak bisa memberikanmu kenangan-kenangan yang bagus. Aku hanya bisa memberimu kenangan yang buruk. Maafkanlah.
            Aku baru tersadar,bahwa membenci itu juga benar-benar sulit. Seperti halnya melupakan dan bertahan. Ketiga-tiganya sama-sama sulit untuk dilakukan.  Yeah,mungkin aku tak benar-benar bisa membencimu. Aku hanya butuh waktu untuk menetralkan rasa ini. Aku hanya butuh waktu untuk sendiri.
            Waktuku semakin singkat. Obat-obatanpun sepertinya sudah tak mampu membantuku lagi. Aku hanya bisa bersabar melewati ini semua. Stay strong. Aku harus kuat. Aku tak ingin terlihat lemah didepanmu.  Karna aku ingin selalu menjadi Dewi Ratih Anggraini yang kamu kenal,cewek yang selalu kuat dan pantang menyerah.
            Aku nggak pernah merasa sendiri. Karna Allah selalu berada didekatku.  Dan malaikat juga berada didekatku,jadi sewaktu-waktu,malaikat itu bisa mengambilku kapan saja..
            Doa kalian yang menguatkanku. Senyum kalian yang membangkitkanku. Support kalian yang menyemangatiku. Terimakasih untuk kalian. Dan terimakasih untukmu. Maaf aku selalu bersikap acuh padamu. Maafkanlah.

Sunday, October 25, 2015

Ayahku & Inspiratorku Yang Sama-Sama Luar Biasa Hebatnya...



Assalamualaikum... Bismillah..
Selamat siang .... Hai,Ayah ({}) miss you ({}) ...

Rumah jadi sepi lagi,nggak ada Ayah :3 Ayah pergi lagi keluar kota. Katanya sih semingguan gitu :3 kangen? Ya pasti kangen lah. Kalok nggak ada Ayah,rumah jadi tambah sepi :3 Ayah emang sering keluar kota. Tapi biasanya nggak lama. Nggak sampai berminggu-minggu. Paling maksimal Cuma 5 hari. Tapi sekarang keluar kotanya satu minggu :3
Ayah sering bolak-balik ke Bali,makanya aku jadi jarang ketemu sama Ayah :3 Ayah.. aku kangen ({}) kangen  banget sama Ayah ({}) Ayah cepet pulang dong,nggak usah lama-lama di Balinya. Kumpul-kumpul lagi dong sama keluarga ({}) Ayah kan jarang kumpul sama keluarga,Ayah terlalu sibuk :3 Aku manja, aku nggak bisa jauh dan nggak bisa ditinggal sama Ayah :3

Ayah perginya jangan lama-lama dong. Ntar kalok tiba-tiba aku kenapa-napa gimana? Gimana kalok pas Ayah pergi,aku malah ngrepotin ibuk dirumah? Kalok tiba-tiba aku nggak bisa ngelihat Ayah lagi gimana? Kalok seumpamanya waktuku tiba-tiba habis dan ayah nggak ada disampingku gimana? Ayah... ({})
Sebenarnya sih,aku nggak boleh egois.. Ayah ngelakuin ini semua buat aku. Buat keluarga. Dan buat biaya pengobatanku yang semakin hari semakin mahal. Tapi aku nggak bisa jauh dari Ayah..  aku nggak minta apa-apa kok,Yah... aku Cuma pengen kumpul aja sama keluarga. Udah itu aja.. aku nggak pengen uang dari Ayah.. Cuma pengen kumpul keluarga ({})

Ayah... terkadang,aku merasa bersalah banget sama Ayah.. ayah itu udah berjuang mati-matian untuk nyenengin keluarga. Ayah juga nggak pernah menyerah. ayah selalu bekerja keras,sampai ayah lupa waktu.. aku juga tau,Ayah pengen banget ngeliat aku bahagia. Ayah selalu memberikan apapun yang aku minta. Ayah emang nggak pernah perhitungan kalok sama uang. Apapun yang aku minta,dengan senang hati,ayah akan memberikannya.  Semahal apapun itu,ayah nggak mempermasalahkannya.
Tapi,Yah... sampai saat ini aku belum bisa membalas semua kebaikan yang Ayah berikan.. selama 16 tahun ini,aku belum  pernah ngasih hadiah terindah buat Ayah.. aku belum bisa... maafin aku,Yah... tapi aku akan selalu berjuang,demi Ayah.. dan demi ibuk ({})

Semester kemarin aku emang sudah berhasil  membuat Ayah sedikit tersenyum bahagia. Walaupun hanya sedikit,tapi seenggaknya,usahaku tercapai dan nggak sia-sia.  Masuk tiga besar itu emang impian semua orang.. juga impianku.. alhamdulillah,semester kemarin aku bisa masuk 3 besar. Bersyukur. Dan itu aku persembahkan spesial untuk Ayah dan ibukku ({})
Tapi.. disemester ini,aku nggak yakin apakah aku masih bisa masuk 3 besar lagi atau enggak. Sepertinya nilai-nilaiku disemester ini turun. Keadaan yang membuat nilai-nilaiku turun. Keadaan yang memaksaku untuk nggak terlalu kecapekan belajar. Disemester ini juga,aku sering nggak masuk sekolah. Kadang juga aku Cuma masuk ½ hari. Dan izin pulang untuk check up. Dan itu semakin membuatku tertinggal pelajaran. Tapi mau bagaimana lagi? Aku nggak bisa mencegahnya. Yang bisa aku lakukan adalah berusaha untuk mengejar ketertinggalan itu. Meski berat. Karna otakku hanya pas-pasan.  Nggak segenius kamu,yang selalu menempati peringkat 1 dikelasmu. *Good job. Salut dengan kegeniusanmu*

Ayah.. disekolahan,diam-diam aku salut sama seseorang. Dia itu selalu berpenampilan sederhana dan apa adanya. Aku suka gayanya. Cuek tapi berprestasi. Cool tapi tetep bisa ramah. Sifatnya sih kayaknya hampir mirip sama aku. Sama-sama cuek :v tapi ya nggak tau ding,soalnya aku nggak terlalu kenal sama dia. Hanya sebatas tau namanya dan tau prestasinya aja :D

Jarang ya..ada cowok yang kayak gitu. Bener-bener cowok langka. Beruntung deh yang dapetin dia. Beruntung banget deh yang jadi pacarnya.  Semoga aja suatu saat,aku juga bisa dapet pacar yang setipe kayak dia :D hhihihihi,habisnya aku suka banget sif sama gayanya itu :D gayanya yang sederhana dan apa adanya.. 

Ayah... ternyata orang yang berpenampilan sederhana dan apa adanya itu lebih terlihat lebih istimewa,daripada orang yang berpenampilan sok mewah. Ternyata juga,lebih enakan jadi diri sendiri,dari pada sok jadi diri orang lain. 

Ayah.. ayah tau? Dia jadi inspirasiku :D inspirasi untuk berbagai hal. Mulai dari nulis,nggambar,belajar,dan apapun itu.  Mungkin dia yang nggak tau. Tapi terimakasih banyak deh buat dia. Karna dia telah menumbuhkan ide-ide kreatif dan inovatif,sehingga aku bisa mengeluarkan karya-karya yang inspiratif.
Aku pengen pinter kayak dia,Yah.. Orang tuanya pasti bangga banget punya anak kayak dia. Keren.. ayah pasti juga seneng kalok punya anak kayak dia. Yaudah deh,aku janji,aku bakalan niru sifat positifnya. Aku akan meniru prestasinya,aku akan niru kerja kerasnya,dan akan meniru semangatnya.
 Wahh berarti,hebat juga ya,Yah,penyemangatnya. Pasti penyemangatnya juga nggak kalah hebat dari dia.
Good luck deh untuk dia. Tetep jadi yang terbaik :D

            Btw,Ayah janji ya,liburan besok,kita kumpul sekeluarga. Beneran loh Yah ({}) Ayah jangan sibuk lagi,ntar aku jadi niru nyibuk :p liburan bener ya,Yah. Aku kurang piknik nih :p jadinya  cemberut terus wajahnya :p ajakin liburan beneran ya,Yah :D nggak perlu ketempat yang mahal-mahal kok.. yang terpenting bisa kumpul-kumpul bareng ({})
            Ayah jaga diri baik-baik ya disana.. baru dua hari nggak ketemu sama Ayah,rasanya aku udah kangen banget :3 ayah cepet pulang ({}) hati-hati Ayah.. jangan lupa juga jaga kesehatan ({}) Allah selalu bersamamu,Ayah ({}) :* ({})
            Semoga Ayah membaca postinganku ini,kalok pas Ayah lagi nggak sibuk ({}) kangen Ayah ({}) Love you Ayah ({})




Thursday, October 22, 2015

Aku Merindukan Tempat Itu Tapi Aku Berusaha Untuk Tak Hadir Di Hadapanmu...



Assalamualaikum…. Bismillah…
            Selamat pagi… maaf aku baru sempet buka blog sekarang. baru nyibuk ini. nyibuk loh ya,bukannya sibuk :p ,eehh tapi nyibuk juga salah satu cara terbaik untuk move on loh ya :D menyibukkan diri biar nggak keingitan terus sama si dia.
            Kalok di hitung-hitung,ternyata udah sekitar semingguan aku udah nggak pernah ke koridor lagi. Kangen sih sebenarnya sama tempat itu. tapi mau bagaimana lagi? Aku nggak pengen ketemu dia. Bener-bener nggak pengen -__- takutnya nanti kalok aku ketemu dia,rencana move on ku jadi gagal -__-

            Tapi aku pengen banget ke koridor. Aku kangen suasana tempat itu. aku kangen belajar disana. Aku kangen ngambar disana. Aku kangen nangis bareng disana. Aku bener-bener kangen ({}) dulu,aku selalu saja ke koridor. Jam istirahat,pulang sekolah,aku selalu menyempatkan ke sana. Tapi beda dengan sekarang. aku mencoba menahan diriku untuk enggak menginjak kaki di tempat itu lagi.
            Alasannya? Karna aku nggak pengen mengingat semua kenanganku di tempat itu. aku pengen move on total. Aku nggak mau move on Cuma setengah-setengah. Yang aku mau total. “Aku harap kamu nggak mengacaukan rencanaku untuk move on denganmu!”

            Sekarang aku menjadi diriku yang seperti dulu lagi. Kembali cuek. Kalok sama dia? Cuek lagi. Buat apa mencoba ramah sama dia kalok nggak pernah dihargai sama sekali?  Lebih baik pergi daripada Cuma makan hati.
            Sejujurnya,aku masih kecewa sih sama dia. Entahlah,aku muak sekali dengan ‘harapan-harapan’ yang dia berikan! M-U-A-K!
            Nggak usah ngelihatin aku kayak gitu! aku benci tatapan matamu. Pergilah. Aku ingin hidup bahagia tanpa kehadiranmu. Jangan hadir lagi.

            Udah seminggu juga aku menghindar dari dia. Biasanya berangkat dan pulang sekolah aku selalu lewat dikelasnya. Tapi selama seminggu ini,aku memilih untuk nggak lewat di kelasnya lagi. Buat apa? Bagiku,bertemu dengannya hanya akan menambah luka saja!
            Aku juga semakin jarang keluar kelas. Paling Cuma pas mau shalat aja. Itu pun sebenarnya,aku males banget ketemu sama dia -______________-. Kenapa harus ketemu segala sih? menyebalkan sekali.

            Orang yang nggak punya hati itu nggak pantas untuk dipertahankan.  Kangen dia? Kangen dia yang dulu! bukan kangen dia yang sekarang. kenapa dia jadi berubah semenjak tragedi 25 Agustus kemarin? Arrghh! Jika tau akan jadi seperti ini,mungkin dulu aku tak akan pernah melakukannya. Padahal,niat ku dulu itu baik. Eeh tapi malah jadi rumit kayak gini.

            Sebenarnya aku juga sih yang nggak tau diri. Deketin orang yang masih berharap banyak sama mantannya. Hahaha,stupid nya aku.

            Aku tau,gimana susahnya move on dari mantan. Tapi akhirnya aku bisa juga kok move on dari mantanku. Mungkin mantanmu itu,mantan terbaikmu.
            Aku nggak mbakat dalam urusan percintaan. Jadi nggak salah,kalok selama ini aku nggak pernah mau pacaran dan nggak pernah mau deket sama cowok.

            Sebenarnya aku juga tau,kalok waktumu disekolahan ini nggak bakalan lama lagi. Aku tau,sebentar lagi,kita bakalan bener-bener nggak akan pernah bertemu lagi. Aku menyadari hal itu. bersyukur? Bahagia? Jelas. Aku merasa bahagia dan aku bersyukur kalok kita nggak ketemu lagi. Tapi…  bagiku,agak susah untuk membuang segala kenangan-kenangan itu.
            Setelah kamu lulus dari sekolahan ini,bukan berarti aku langsung bisa melupakan semuanya. Melupakan emang lebih mudah daripada bertahan. Tapi menurutku sama-sama menyiksa perasaan. Sama saja kan?

            Bener kan ucapanku? Kamu akan meninggalkanku disaat aku terjatuh? Kamu akan menjauhiku setelah kamu tau semua tentang kondisiku. Aku sudah memprediksi itu semua akan terjadi. Jarang ada orang yang bisa menerimaku dengan apa adanya. Termasuk kamu. Kamu nggak bisa dan nggak akan pernah bisa menerima segala kekuranganku.

            Nggak usah membandingkan aku dengan mantanmu. Karna kita berbeda! Dan mantanmu punya segalanya yang nggak aku punya. Mantanmu lebih mempunyai peluang besar untuk bahagia daripada aku. Mantanmu lebih mempunyai kesempatan besar untuk melihatmu. Dan mantanmu selalu lebih berarti bagimu daripada aku.

            Aku lebih memilih nggak ketemu kamu lagi. Aku lebih memilih untuk melupakan semuanya *walaupun emang susah*. Aku memilih untuk mundur. Aku memilih untuk kembali ke diriku yang dulu. Dan aku memilih untuk menghindarimu.
            Kamu pernah bilang,kalok kamu nggak mau nyakiitin aku. Tapi apa buktinya? Sudahkah kamu melalukan seperti yang kamu ucapankan itu?  aku tau,kamu emang nggak peka. Aku nggak marah soal itu. aku orangnya nggak bisa marah Cuma karna masalah sepele seperti itu. tapi aku orangnya gampang banget kecewa. Apalagi,kalok ada janji yang nggak ditepati. Pasti aku langsung kecewa berat. 

            Maaf,sepertinya hadiahnya mau aku buang. Nggak pantes tak kasih ke kamu. Hadiahnya jelek. Imajinasiku gagal. Mungkin dihapus lebih baik.
            Sia-sia? Jelas sia-sia lah. Padahal aku buatnya pas lagi UTS. Menyita banget waktuku. Dan setelah jadi,apakah aku harus menghapusnya? Iya. Aku harus menghapusnya. Lah emang mau buat apa? Toh dia juga nggak membutuhkannya.

            Maaf juga kalok kelakuan ku akhir-akhir ini agak menyinggung perasaanmu. Maaf,tapi mungkin aku seperti ini karna aku terlalu kecewa. Kecewa dengan semua omong kosongmu. 
            Damn. Try! Try! Try! Sesulit apakah itu,aku pasti bisa melewatinya. Nggak butuh semangat darimu lagi. Cukup sampai disini semua luka yang telah kau beri. Aku akan menyemangati diriku sendiri. Bagiku,tanpa kehadiranmu,hidupku akan jauh lebih tenang. 

            MAAF.
---
 
Vote : “Terimakasih untuk yang sudah memberikan nilai +1 dari postinganku yang kemarin-kemarin. Nilai +1 dari kalian,dan darimu telah membuatku semakin bersemangat untuk tetap bertahan di dunia tulis. Terimakasih :)



Thursday, October 15, 2015

Untuk Seseorang Yang Selama Ini Telah Bersedia Menemaniku...



Assalamualaikum…… Bismillah..
            Terimakasih telah membuatku menangis setelah membaca tulisanmu itu. terimakasih telah berusah payah menuliskan semuanya untukku. Semuanya memang benar. Aku sadar,aku memang berubah. Dan kamu satu-satunya orang yang peduli dengan perubahanku. Terimakasih,kawan..
            Stupid girl. Silahkan jika kamu mau bilang gitu ke aku. Aku rela. Karna aku emang bener-bener bodoh. Sejak kapan dia berhasil mengubah segala sifat & kebiasaanku? A-K-U-L-E-M-A-H. dan aku bisa apa? Aku hanya bisa menangis setelah menyadari bahwa cintaku selalu bertepuk sebelah tangan.
            Kawan… aku Cuma pengen merasakan punya pacar yang real. Aku pengen diperhatikan,aku pengen disemangati,aku pengen disayangi,aku pengen kayak cewek-cewek lainnya yang pada punya pacar.
            Aku emang belum pernah merasakan punya pacar yang bener-bener tulus denganku. Kamu beruntung,kawan… seenggaknya kamu pernah punya pacar yang tulus dan sayang denganmu. Sedangkan aku? Pacaran sekali aja udah langsung diselingkuhin. Tau kan,bagaimana perasaanku saat itu? kecewa,marah,hancur,campur aduk semuanya terasa.
            Terimakasih juga kamu udah menyadarkan bahwa aku emang terlalu bodoh jadi cewek. Aku kira,setelah aku ngasih something (cerpen) ke dia,semuanya akan segera terselesaikan. Tapi ini justru menjadi awal dari masalahku.
            Aku bingung harus bagaimana. Dalam hatiku mengatakan masih ingin setia dengannya. Tapi disisi lain,jika aku terus menerus menuruti kata hatiku,aku justru akan membuatmu semakin kecewa denganku.
            Aku bodoh atau apa sih? cinta? Aku memang cinta dengannya,tapi aku mengorbankan perasaan sahabatku. Perasaanmu yang aku korbankan. Aku tau,kamu nggak pernah suka aku dekat dengan dia. Aku tau,tujuanmu baik. Dan sekarang aku tau alasannya mengapa kamu melarangku untuk dekat dengannya. Karna dia nggak pantas untukku. Karna aku pantas mendapatkan orang yang jauh lebih baik daripada dia.
Maaf jika kelakuanku jadi nyakitin kamu. Maaf aku kurang peka.
       
        Aku nggak yakin,apakah aku bakal diberi kesempatan untuk merasakan bagaimana rasanya punya pacar atau enggak. Kamu tau sendiri kan,bahwa kondisiku semakin memburuk? Maaf jika aku jadi sering nggak masuk sekolah dan maaf jika aku selalu merepotkanmu. Maaf,
Aku sebenarnya juga sadar jika akhir-akhir ini sifatku ke kamu agak berubah. Jujur,aku nggak suka dicueki. Aku nggak suka disepelekan. Maaf, tapi itulah aku yang sebenarnya.
Satu hal yang enggak kamu tau, aku di koridor bukan untuk menunggu dia. Aku Cuma pengen menenangkan hati & pikiranku disana. Karna aku bingung harus berbuat apa. Aku bingung harus minta bantuan ke siapa. Dan aku bingung harus cerita ke siapa. Aku nggak mungkin curhat ke kamu terus. Karna pasti kamu udah bosan dengar curhatanku.
           Aku tau,dia nggak pernah suka denganku. Aku sadar itu. aku sudah berusaha melupakannya. Dan disaat aku berhasil move on,tiba-tiba dia selalu datang. Lagi. Dan mengacaukan segalanya.
        Aku sebenarnya sayang banget sama kalian semua.. aku masih pengen kumpul-kumpul bareng kalian semua..

          Dan aku baru sadar,penyakitku ternyata sangat berbahaya. Aku juga baru tau jika ternyata penyakit Pankreatitis itu hanya ada dua macam. Pankreatitis akut & Pankreatitis kronis. Dan aku masuk dalam golongan Pankreatitis akut. Tapi nyatanya,dua-duanya juga bisa mempercepat kematian.

          Kamu tau? Aku sebenarnya tersiksa dengan semua ini. buka Cuma hatiku saja yang merasa terluka. Fisikku juga merasakannya..
Kawan… terkadang,aku butuh teman yang bisa menyemangatiku. Aku butuh teman yang bener-bener peduli denganku. Peduli tulus. Bukan karna peduli ada maunya. Aku Cuma butuh itu..
The last,makasih untuk semuanya darimu.. aku sayang kalian semua… aku nggak pengen kehilangan kalian.. makasih untuk kejujurannya. Makasih untuk masukannya..
NB : aku nggak marah denganmu. Aku nggak akan pernah marah hanya Cuma karna masalah sepele seperti ini. aku justru berterimakasih,karna kamu mau mengingatkanku. Thanks..

-Your best friend (maybe)-
-DR Anggraini-

Tuesday, October 13, 2015

Spesial Untuk Guru Matematikaku Peminatan Yang Super Sabar... ({})



Assalamualaikum… Bismillah…
            Postinganku kali ini ditujukan  spesial untuk guru matematika peminataanku ({}) guru ku yang telah banyak mengajarkan berbagai hal selama ini. terimakasih,Pak,telah meluangkan waktu Bapak untuk sekedar membaca postingan saya,yang mungkin kurang enak dibaca ini. mungkin hanya spam,tapi ini saya nulisnya tulus dari hati.
Spesial untuk Pak Nafi’iiii :D spesial untuk guru cowok matematika peminatan yang super duper sabarnya :D satu-satunya guru cowok matematika peminatan yang enak di ajak bercandaan,enak diajak temenan,enak diajak ngobrol,enak diajak cerita,enak diajak curhat dan enak untuk diajak berbagi…
maaf,Pak,bukannya saya kurang sopan atau gimana,saya bingung mau njelasin cerita ini darimana. Saya bingung harus menghubungi Bapak lewat apa. Yang saya tau Cuma twitter Bapak aja,jadinya terpaksa saya mention Bapak. Maaf ya,Pak..

Langsung ke inti permasalahannya saja ya. Hemat waktu. Emm,kali ini izinkan saya untuk mengatakan suatu hal yang selama ini saya sembunyikan dari Bapak..
Sebenarnya saya nggak pernah merasa benci sama bapak. Nggak pernah. Kalok Bapak heran kenapa saya selalu bersikap galak di depan Bapak,itu karna ada alasannya. Yang jelas,alasannya bukan karna saya membenci Bapak. Nggak ada alasan untuk saya membenci Bapak. Karna Bapak bukan orang yang pantas untuk di benci.

Sejak pertama kali bertemu dengan Bapak,sejak pertama kali Bapak masuk ke kelas saya, saya sudah merasa ada hal aneh yang merasuki pikiran saya. Sebenarnya,Bapak itu mirip banget sama sahabat cowok saya. Mirip banget,Pak. Dari wajah bapak,cara bicara bapak,tutur kata bapak,tatapan mata bapak,semuanya hampir sama kayak sahabat cowok saya,Pak. Itu alasan mengapa selama ini saya selalu bersikap ‘dingin’ pada bapak.
Cuek saya keterlaluan ya,Pak? Iya saya tau,kalok saya sering banget nyuekin bapak. Saya tau,nggak seharusnya saya bersikap seperti itu pada Bapak. Karna bapak nggak punya salah apa-apa sama saya. Tapi entah mengapa,saya selalu galak dan cuek didepan bapak. Saya selalu menyepelekan bapak. Saya selalu bersikap acuh pada bapak. Maafin saya ya,Pak ({}) saya nggak bermaksud begitu. Mungkin saya terbawa suasana.

Pak,jika ucapan dan tingkah laku saya selama ini sering nyakitin hati Bapak,saya minta maaf.. saya bingung,kenapa saya bisa bersikap seperti ini pada bapak. Bapak emang mirip sama sahabat saya,tapi entah mengapa sikap saya ke bapak nggak bisa sebaik sikap saya  saat  saya sedang bersama sahabat saya..
Saya juga heran,Pak,kenapa Bapak bisa mirip sama sahabat cowok saya. Apakah ini hanya sebuah kebetulan saja? Ataukah ada rahasia terpendam dalam peristiwa ini?

Jujur ya,Pak, semenjak saya tau kalok bapak bakalan mengajar matematika minat di kelas saya,saya sempat kaget dan saya sempat memprediksi bahwa nilai matematika peminatan saya akan turun drastis. Karna apa? Karna saya nggak pernah bisa fokus diajar bapak. Saat Bapak mengajar didepan,pikiran saya melayang-layang entah kemana. Saya selalu membayangkan,bahwa Bapak yang sedang berada didepan saya itu adalah sabahat cowok saya. Yaaa… sahabat cowok saya yang udah lama banget nggak ketemu sama saya.. saya juga manusia biasa,jadi wajar kalok saya merasa sangat kangen dengan sahabat cowok saya itu…
Bapak,tau? Dari dulu sampai saat ini,saya benci banget sama yang namanya Matematika. Mau Matematika Wajib lah,Matematika Minat lah,semuanya saya nggak suka :3 saya emang suka menghitung,tapi saya benci bidang matematika. Saya hanya suka menghitung pada bidang fisika & kimia. Maaf,Pak,kalok saya membenci bidang Matematika.

Dari dulu juga saya emang bad banget di bidang matematika. Stupid berat pokoknya :3 mau serajin-rajinnya saya belajar bidang matematika,nilai saya nggak akan lulus diatas KKM. Itu udah hukum alam pak.Menyatakan bahwa  saya ditakdirkan untuk bener-bener lemah di bidang matematika.
Kemampuan terbaik saya adalah berimajinasi. Makanya saya suka nulis. Saya emang bukan penulis sejati yang gede honornya. Saya Cuma seorang penulis biasa yang mencoba menjadi penulis yang berjasa untuk kehidupan orang lain :) saya pandai mengolah kata-kata,tapi sayangnya saya tak pandai mengolah angka-angka..

Apakah,Bapak tau,saya berjuang agar nilai matematika peminatan saya nggak terlalu memalukan? Apakah bapak tau perjuangan saya untuk mendapatkan nilai matematika di atas KKM dengan cara jujur? Apakah bapak tau mengapa saya mau melakukan itu semua,padahal sudah jelas bahwa saya sangat membenci matematika?
Alasannya Cuma satu. à saya nggak mau terlihat bodoh didepan Bapak. Saya malu sama Bapak kalok nilai matematika peminatan saya jelek. Saya berusaha semaksimal mungkin agar nilai saya bisa menenangkan hati,Bapak. Itu tujuan saya yang sebenarnya,Pak.  .  .  .

Walaupun nilai ulangan matematika peminatan pertama ,saya Cuma dapet 6,tapi saya udah bersyukur,seenggaknya nilai saya nggak terlalu memalukan,meski akhirnya saya harus mengikuti remidi. Niali UTS,sedikit lebih menenangkan. Dapet 7. Bangga? Saya nggak bangga. Saya Cuma bersyukur,karna ada peningkatan dari usaha saya selama ini. seenggaknya,nilai saya naik,Pak :) itu juga karna bantuan kerja keras dari Bapak. Berkat usaha bapak yang udah mati-matian menjelaskan rumus-rumus yang menyebalkan itu dalam situasi kelas yang sangat berantakan :3

Saya salut banget sama Bapak ({}) mungkin Bapak adalah satu-satunya guru matematika tersabar yang pernah saya temuin. Bapak itu enggak lemah. bapak jangan ngomong kayak tadi. Bapak itu punya segalanya yang nggak kami punya. Kami semua membutuhkan bapak. Kami semua masih pengen diajar sama bapak. Maaf jika sikap kami tadi terlalu labil. Maafkan kami, Pak Nafi’iiii :)
Saya tau pak,jadi guru emang nggak gampang. Kadang perasaan jadi taruhannya. Saat seseorang memutuskan untuk menjadi guru,maka mau tidak mau,ia harus bisa menerima segala konsekuensinya. Begitu juga Bapak.. Bapak harus bisa menerima baik-buruknya dari pekerjaan yang Bapak jalani saat ini. Yang terpenting adalah ikhlas. Ikhlas untuk berbagi ilmu pengetahuan kepada orang lain,Pak.

Bapak bilang,senyum kami adalah penyemangat untuk Bapak. Jika benar begitu,maka kami akan selalu tersenyum untuk Bapak ({}) Biar Bapak bisa semangat terus..

Terimakasih,Pak,telah menanggap kelas kami adalah kelas yang asyik,kelas yang rajin sekaligus kelas yang paling susah diatur :D Terimakasih atas segala pujiannya,Paakk :)
Kami nggak pernah pengen nyakitin bapak ({}) kami nggak pernah pengen ngebuat bapak nangis ({}) kami nggak pernah pengen ngecewain bapak ({}) kami Cuma pengen ngebuat bapak tersenyum bahagia saat melihat kami sukses di kemudian hari nantinya ({}) kami semua sayang sama bapak,seperti sayangnya bapak ke kita-kita ({}) 11 MIPA 2 ({})

Yang terpenting,bapak harus tetap stay di kelas kami ({}) nggak ada alasan untuk bapak ninggalin kami sendirian begitu aja. Karna kami masih ingin bersama bapak ({}) beri kami kesempatan untuk bisa menyenangkan hati bapak ({})

Dewi Ratih Anggraini. Sepertinya nama itu nggak asing lagi buat Bapak. Aneh juga,kenapa kok bapak jadi hafal banget sama saya. Padahal saya kan orangnya unpopullar. Ohh,saya tau,mungkin karna saya adalah orang teraneh dikelas. Bener gitu?
Tapi masih ada yang aneh  lagi,pak. Bapak pernah bilang ke saya,kalok saya mirip sama temen bapak. Sedangkan bapak justru juga mirip sama sahabat cowok saya :v benar-benar diluar rekayasa. Aneh.

Saya kalok inget sikap saya ke bapak,saya suka merasa bersalah pak. Enggak seharusnya saya bersikap cuek ke bapak. Seharusnya saya harus selalu bersikap respect sama bapak,karna bagaimanapun juga,bapak itu adalah guru saya. Ya walaupun lebih pantas jadi temen saya dari pada jadi guru saya :v laahh kan aneh,masak jarak umur guru sama muridnya terpaut sekitar 7 tahun? :v enakkan kan jadi temen :v

Pak,saya mau ngucapin terimakasih nih… terimakasih pak,telah menjadi guru yang menginspirasi saya. Terima kasih telah menjadi guru yang selalu care dengan saya. Terimakasih telah peduli dengan kondisi saya. Terimakasih karna selalu menanyakan kesehatan saya. Terimakasih karna sudah selalu membantu saya. Terimakasih telah menjadi teman debat saya. Terimakasih karna telah selalu memberikan saya semangat. Terimakasih telah men-support saya. Terimakasih telah menyadarkan saya,bahwa hidup ini terlalu berharga untuk dibuang secara Cuma-Cuma ({}) thanks for all :)

Intinya,saya bangga punya sosok guru seperti bapak. Saya menghargai segala kerja keras bapak. Saya beneran salut sama bapak ({}) saya masih pengen ngeliat bapak ngajar dikelas saya. Saya janji,saya akan lebih berusaha lagi biar nilai matematika peminatan saya menjadi lebih baik lagi,biar bapak enggak kecewa lagi. Maaf,pak,karna UTS kemarin,nilai saya enggak maksimal,tapi saya harap,bapak bisa menghargai kejujuran dengan kerja keras saya :)

Huuaahh,lega rasanya jika bisa menyampaikan segala rasa yang mengganjal pikiranku akhir-akhir ini. akhirnya,semua masalah terpecahkan :D sepertinya hanya seperti itulah pak postinganku. Semoga saja bisa sedikit menghibur,semoga bisa sedikit menenangkan hati bapak,dan semoga bisa menjadi penyemangat untuk bapak ({}) 

Terimakasih telah membaca :) terimakasih telah berkunjung :) dan terimakasih telah merelakan waktu kalian :) happy reading :)
Vote : “Tetap Semangat, Pak Nafii’iii :) I hope you always stay with us. Yang terpenting,jangan lupa bahagia….”

Dengan Rasa Bersalah,
Dewi Ratih Anggraini (murid tercuek dan terjutek. Maaf,Pak Nafii’ii)