Assalamualaikum…
Bismillah…
Entah harus berapa lama lagi aku
seperti ini. entah harus berapa banyak lagi ucapan permintaan maafku yang keluar. Entah harus bagaimana lagi aku
menghadapi tatapan-tatapan sinis itu. entahlah,sepertinya ini terlalu buruk
untuk dilalui.
Maaf.. aku enggak bisa bersikap
dewasa seperti yang kamu inginkan. Aku tau,aku terlalu childish. Terlalu pemalu,terlalu
saltingan,terlalu ragu dan terlalu payah. Ya,aku memang payah dalam urusan
seperti ini. bener-bener payah!
Dari dulu sampai saat ini,aku emang
nggak pernah deket sama cowok manapun. Sama teman cowok sekelas aja,aku jarang
banget ngobrol bareng,kecuali karna ada tugas bareng. Dari kecil,aku emang
terbiasa dibatasi pertemanannya,makanya sekarang jadi agak menjauh sama cowok. Makanya
juga,sekarang aku jadi cuek berlebihan kalok sama cowok. Satu-satunya teman
cowok yang bisa klop dan bisa aku ajakin ngobrol itu ya Cuma dia,sahabat
cowokku. One and only. Satu-satunya makhluk cowok yang bisa dekat denganku.
Sahabatannya emang belum lama. Baru satu
tahunan. Tapi kita selalu sering berusaha untuk mencoba ‘pengertian’. Selalu mencoba
mempertahankan persahabatan,walau kita jarang sekali bertemu. Selalu mencoba
menjaga hubungan komunikasi,walau hanya via telfon. Yang jelas,aku nggak pernah
pengen kehilangan sosok sahabat cowok seperti dia ({}) nggak akan pernah.
---
Asal kamu tau,aku menghindarimu
bukan karna aku membencimu. Aku menghindar karna aku nggak siap ketemu kamu. Entah
kenapa aku jadi saltingan seperti ini. sebelumnya aku selalu merasa biasa-biasa
saja saat bertemu denganmu,tapi sekarang rasanya jadi beda. Ada hal lain yang
membuatku merasa berbeda.
Kangen? Ya. Jujur,sebenarnya aku
kangen. Tapi aku tak berani untuk menemuinya. Menatapnya dari jarak dekat saja
aku tak berani,apalagi menemuinya? Kenapa aku ini? ada yang aneh dalam diriku. Entahlah,sejak
kapan keberanianku menjadi pudar seperti ini.
Kangen yang hanya bisa dipendam
sendirian. Tanpa mampu mengungkapkannya.
Rindu.Penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh
dokter kecuali dengan bertemu. Rindu,perasaannya yang sulit dikendalikan..Rindu
akan bekerja,bertahan dengan sebuah doa..
Dalam
kisah ini,aku mendapat sebuah pengalaman yang sangat berharga. Semenjak menjalani
kisah tragis ini,aku bisa merasakan sebuah ‘kesetiaan’. Aku diajarkan
cara bertahan diatas luka yang membara. Aku diajarkan untuk tetap berjuang demi
seseorang yang sangat aku sayangi. Aku baru tahu,arti kesetiaan yang
sesungguhnya.
---
Kulupakan sejenak kisah kita..
Bukan untuk selamanya..
Mungkin kita hanya butuh jeda..
Butuh waktu untuk melepas resah..
Tapi dengarkan aku..
Hatiku tak pernah ingin kamu jauh..
Bahkan mengingkari keberadaanmu..
Kau tetap dihati..
Kau tetap menempati..
Satu ruang yang tersembunyi..
Ku biarkan ia kosong..
Karena hanya kamu yang bisa mengisinya..
---
Maaf mas… aku memang tak pantas menjadi temanmu.
Aku terlalu childish. Baiklah,tak apa,jika kamu mau menyebutku dengan sebutan
childish. Karna memang benar aku seperti itu. maaf,aku nggak bisa dan nggak
akan pernah bisa bersikap dewasa. Dan aku nggak akan pernah bisa dan nggak akan
pernah punya kesempatan untuk memberimu kebahagiaan,walaupun hanya kebahagiaan
kecil pun,aku yakin,aku nggak akan bisa memberikannya.
Sekali lagi,aku minta maaf. Aku tau,mungkin
permintaan maafku sudah cukup membuatmu muak. Maaf, karna hanya kata itu yang
bisa aku ucapkan. Maaf,maaf dan maaf
untuk yang kesekian kalinya.
Aku harap,kamu nggak tersinggung
dengan tingkah lakuku selama ini. aku harap kamu selalu positif thinking,karna
tanpa kamu tahu,aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu dari jauh ({})
maaf,jika kehadiranku hanya semakin membuatmu kacau. Maaf,
Yakinlah,bahwa aku benar-benar berada
disini,mas. Memberikanmu semangat,men-support mu dari jauh. Ujian tinggal dua
hari lagi,mas… mari berjuang
bersama-sama dengan semangat yang masih tersisa. Sepertinya,semangatku
sudah hampir habis. Butuh isi ulang lagi :D
Sekali lagi,yakinlah,mas,bahwa aku
akan selalu berada didekatmu. Meski hanya seperti bayangan semu. Semoga kita
masih punya waktu untuk sekedar berbagi cerita. Semoga saja kita bisa menjadi
teman,walau sebenarnya aku tak yakin,apakah itu akan terjadi. Karna waktu kita
memang benar-benar sangat terbatas.
Semoga bisa selalu bahagia,mas. Semoga
selalu bisa semangat terus. Semoga selalu bisa memberikan yang terbaik. Semoga selalu
bisa menjadi penyemangatku. Semoga selalu bisa menjadi kakak kelas yang
terbaik. Semoga ….. I hope it. :) see you next time,…
No comments:
Post a Comment